Sopir Truk di Banyuwangi Bentangkan Kain Merah Putih 300 Meter, Tuntut 4 Hal di Pelabuhan Ketapang
Para sopir yang mengatasnamakan Gerakan Sopir Jawa Timur menggelar aksi demo di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Rabu (6/7/2025).
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Para sopir yang mengatasnamakan Gerakan Sopir Jawa Timur menggelar aksi demo di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Rabu (6/7/2025).
Mereka turut membentangkan kain merah putih panjang dan membentangkannya di jalan.
Kain merah putih yang dibentangkan memiliki panjang sekitar 300 meter. Dengan lebar sekitar 5 meter. Puluhan orang memegang kain tersebut dan membawanya dari Terminal Sritanjung menuju jalan depan Pelabuhan Ketapang.
Kain dibentangkan dan dibawa sambil jalan kaki dengan jarak sekitar 3 kilometer (km). Pembentangan kain diiringi dengan belasan truk yang berjalan pelan.
Setelah sampai di Pelabuhan Ketapang, kain panjang tersebut mobil. Aksi dilanjutkan dengan 0orasi di pinggir jalan raya depan Pelabuhan Ketapang.
Baca juga: Jengkel Jalur ke Ketapang Kembali Macet, Sopir Tronton Blokade Akses Masuk Pelabuhan di Banyuwangi
Para pendemo membawa beberapa tuntutan dalam demo tersebut. Pertama, mereka meminta agar tak lagi terjadi kemacetan ekstrem di jalan menuju Pelabuhan Ketapang.
Sekitar dua hari terakhir, kemacetan di jalan menuju Pelabuhan Ketapang sudah terurai. Namun sebelumnya, kemacetan ekstrem terjadi dengan panjang ekor kemacetan mencapai 30 kilometer (km).
Mereka khawatir dan merasa dihantui dengan kemacetan serupa yang membuat para sopir truk harus menginap berhari-hari.
"Kami tidak mau ada ada crowded lagi. Tidak mau bermalam di pelabuhan berhari-hari lagi," kata Suyitno, salah satu orator.
Kemacetan yang sempat terjadi di jalan menuju Pelabuhan Ketapang, kata dia, merugikan sopir. Kemacetan hingga membuat mereka harus bermalam mengurangi uang saku sopir secara signifikan.
Mereka juga meminta agar tidak ada pembatasan muatan bagi truk-truk. Sehingga, hal tersebut tak membuat repot para sopir.
Baca juga: Menpora Apresiasi Konsistensi Tour de Banyuwangi Ijen: Magnet Pariwisata dan Olahraga Internasional
Dalam orasinya, orator lain juga meminta agar tak ada pungli dalam bentuk apapun di pelabuhan.
"Karena itu sangat berpengaruh terhadap penghasilan kami para pengemudi," kata salah satu orator.
Tuntutan lainnya, para sopir juga meminta kejelasan soal nasib para keluarga sopir korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada 2 Juni lalu.
Gerakan Sopir Jawa Timur
aksi demo
kain merah putih
Pelabuhan Ketapang
sopir truk
Banyuwangi
TribunJatim.com
10 Hektare Lahan Ponpes Tebuireng Jombang Ditanami Benih Jagung, Kontribusi Nyata Pesantren |
![]() |
---|
Akhirnya Siswa di Bondowoso Sudah Bisa Nikmati Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto : PMI Harus Segera Kembali Beroperasi |
![]() |
---|
Alasan Bupati Pati Tarik Pajak 250 Persen, Tak Masalah Jika Sampai Diprotes 50 Ribu Rakyat Sekaligus |
![]() |
---|
Trenggalek Siaga Hadapi Puncak Kemarau, BPBD Siapkan 500 Tandon Air untuk Antisipasi Kekeringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.