Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bunga Desa di Glenmore, Ipuk Bertemu Kelompok Pembudi Daya Ikan hingga Selada Hidroponik Banyuwangi

Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Glenmore, Bupati Ipuk Fiestiandani bertemu kelompok pembudi daya ikan hingga selada hidroponik Banyuwangi.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Humas Pemkab Banyuwangi
NGANTOR DI DESA - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Kamis (7/8/2025). Ipuk ngantor di Desa Tulungrejo, Desa Sepanjang, dan Desa Tegalharjo, Banyuwangi. 

Poin Penting:

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani ngantor di Desa Tulungrejo, Desa Sepanjang, dan Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Kamis (7/8/2025).

Di Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Ipuk meninjau pembangunan plengsengan, memastikan progres pembangunan berjalan sesuai harapan warga.

Pembangunan plengsengan itu, merupakan respons atas permintaan warga.

Saat musim hujan, permukiman di wilayah tersebut kerap tergenang banjir akibat luberan air dari kawasan perkebunan.

“Karena wilayah ini letaknya lebih rendah, air hujan dari atas selalu mengalir dan berkumpul di sini. Akibatnya, rumah-rumah warga kerap kebanjiran,” ujar Ipuk.

Dengan adanya pembangunan plengsengan ini, Ipuk berharap banjir bisa diminimalisir.

“Selain itu, air hujan juga bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah warga,” tambahnya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby menjelaskan, pembangunan plengsengan ini memiliki panjang 206 meter.

Baca juga: Permudah Akses Layanan Publik, Bupati Ipuk Siapkan Banyuwangi Melayani

“Dibangun di area afur. Tujuannya menampung air dari atas kebun agar tak meluber ke permukiman,” kata Riza.

Riza menambahkan sepanjang 2025, Dinas PU Pengairan Banyuwangi menargetkan pembangunan plengsengan di 75 titik, termasuk plengsengan sungai, saluran drainase dan plengsengan permukiman.

Di Desa Sepanjang, Ipuk menggali berbagai potensi desa untuk didukung dan dikembangkan lebih lanjut.

Khususnya potensi pertanian yang menjadi salah satu potensi unggulan di desa tersebut. 

Ipuk mengunjungi budi daya selada hidroponik Ziyad Farm, yang dikelola oleh kelompok pemuda desa yang digawangi oleh Syaiful Bahri. 

Berawal dari coba-coba, usaha mereka kini berkembang sukses.

Tanaman selada hidroponik yang mereka budi daya kini menjadi langganan sejumlah outlet kebab dan kafe di Banyuwangi.

Ziyad Hydroponik rutin panen hingga 10 kilogram per hari. 

Di Desa Sepanjang, Ipuk juga bertemu beberapa kelompok pembudi daya ikan (pokdakan) yang mengubah sungai menjadi kolam ikan tombro, nila dan koi. 

Mereka adalah Pokdakan Mina Harta Mulia, Mina Setia Hati, dan Mina Al Qomar yang memanfaatkan aliran sungai pasar Desa Sepanjang sebagai sentra budi daya ikan menggunakan keramba.

Saat ini total ada 120 keramba yang mereka pasang di sungai. 

Dalam satu karamba, dapat diisi hingga 300 ekor ikan untuk pembibitan, dan kemudian dipindahkan ke karamba lain dengan kepadatan maksimal 50–100 ekor per unit setelah bobot mencapai 200 gram.

Ikan hasil budi dayanya tak hanya diminati pasar lokal, namun juga beberapa wilayah di Jatim. Seperti Surabaya, Bondowoso, Situbondo. 

"Ini bagus. Selain menjaga kebersihan dan merawat ekosistem sungai, warga jadi punya sumber ekonomi baru. Tentu pemkab akan terus mendukung agar budi daya ini terus berkembang dan berkelanjutan," ungkap Ipuk yang juga memberi bantuan bibit ikan kepada kelompok tersebut. 

Selama berkantor di desa, juga diselenggarakan layanan publik, seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan hingga tes kesehatan, konseling, pelatihan UMKM, dan lainnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved