Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bupati Lepas Ribuan Ular di Sawah Lawan Hama Tikus, Gubernur Sarankan Burung Hantu

Adapun ular yang dilepas adalah jenis lanang sapi yang tidak berbisa dan tidak akan tumbuh besar.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Cirebon/Handhika Rahman - Tribun Jabar/Eki Yulianto
LEPAS ULAR SAWAH - Pelepasan ribuan ular di sawah di Indramayu dalam program Ular Sahabat Petani yang digagas Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Selasa (12/8/2025). Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat akan melepaskan burung hantu untuk memangsa hama tikus yang meresahkan petani. 

TRIBUNJATIM.COM - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, meluncurkan program 'Ular Sahabat Tani' dengan melepaskan ular di pesawahan Indramayu, Selasa (12/8/2025).

Adapun ular yang dilepas adalah jenis lanang sapi yang tidak berbisa dan tidak akan bisa tumbuh besar dengan panjang maksimal 1,5 meter.

Lucky Hakim berharap bahwa ular-ular yang pihaknya lepas bisa menjadi predator alami pemangsa tikus agar populasinya bisa terkontrol.

Baca juga: Sakit Hati Sapaannya Tak Dibalas, Saman Curi Motor Anak KKN: Sombong

"Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus," kata Lucky Hakim kepada Tribun Cirebon.

"Kasihan petani gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus sangat banyak," imbuhnya.

Lucky menyampaikan, hama tikus di Indramayu sudah sangat meresahkan.

Berbagai cara sudah dilakukan petani, mulai dari gropyokan tikus hingga cara yang berbahaya menggunakan aliran listrik.

Lewat program Ular Sahabat Petani, kata Lucky Hakim, menjadi harapan baru untuk petani.

"Ini aslinya jenis ular yang berasal dari Indramayu, dulu tikus bisa dikontrol populasinya saat ada banyak ular, biawak, dan burung hantu," ujar dia.

Hanya saja, karena dianggap menakutkan, banyak ular yang dibunuh.

Begitu pula biawak maupun burung hantu yang juga diburu lalu ditangkap.

Lewat edukasi yang dilakukan pemerintah, Lucky Hakim berharap, ular yang baru saja dilepaskan tidak dibunuh oleh petani.

Harapan besarnya, hama tikus bisa kembali dikontrol seperti dahulu.

Lucky pun menjelaskan, ribuan ular yang dilepaskan ini tidak berbahaya untuk manusia.

Ular tersebut tidak berbisa dan tidak tumbuh hingga ukuran besar.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat akan melepaskan burung hantu untuk memangsa hama tikus yang meresahkan petani.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat akan melepaskan burung hantu untuk memangsa hama tikus yang meresahkan petani. (Tribun Cirebon/Handhika Rahman)

"Ularnya tidak berbisa, ukurannya tidak akan tumbuh besar seperti ular sanca," jelas Lucky Hakim.

"Maksimal sebesar jempol kaki orang dewasa, panjang maksimal 1,5 meter. Ini ular spesial makan tikus dan kodok, kalau lihat orang pasti ularnya kabur," imbuh dia.

Secara spesifik, Lucky menjelaskan, lanang sapi ini bisa memangsa dua sampai tiga ekor tikus dewasa. 

Ular ini juga bisa memakan lebih dari sepuluh anakan tikus dalam seminggu.

"Ular ini memiliki warna khas coklat kekuningan dan ada garis memanjang di punggung sehingga mudah dikenali para petani," bebernya.

Baca juga: Harus Setor Rp30-60 Juta ke Disdik sebagai Uang Pelicin, Para Guru Mengeluh

Tidak cuma melepas ribuan ular tanpa berbisa ke sawah, Lucky juga mengandalkan burung hantu untuk memangsa hama tikus yang meresahkan petani.

Burung hantu (Tyto alba) ini sudah ada dan terus dikembangkan populasinya di Indramayu.

Lucky mengatakan, di Indramayu sudah banyak berdiri rumah burung hantu (rubuha).

Ia pun memperkirakan populasi burung hantu yang menempati rubuha yang ada di sejumlah desa di Indramayu mencapai 300 ekor.

"Dengan mengembangkan burung hantu dan melepaskan ular sawah sebagai predator alami, kita tidak hanya membantu petani mengamankan panen, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem," ujar Lucky, Rabu (13/8/2025).

Lucky pun ingin memberikan harapan baru untuk petani dengan menghadirkan predator alami hama tikus tersebut agar populasi tikus bisa ditekan.

"Burung hantu mampu memangsa hingga lima hingga tujuh ekor tikus setiap malam."

"Jika populasinya terkendali, serangan hama dapat ditekan secara signifikan dan produktivitas padi petani tetap terjaga," ujar dia.

Baca juga: Sudah Mau Tutup Kiosnya, Nining Malah Rugi Rp11,2 Juta Gegara Ulah Pembeli Ingin Beli Emas

Lucky mengatakan, program ini akan terus diperluas hingga ke seluruh desa di Indramayu. 

Dalam pelaksanaannya, pihaknya juga akan masif melakukan sosialisasi.

Ia berharap, petani tidak lagi memburu burung hantu maupun ular sawah agar ekosistem pemangsa tikus ini bisa terjaga.

"Harapan kami, burung hantu menjadi sahabat petani di sawah. Dengan begitu, produksi padi meningkat, kesejahteraan petani naik, dan Indramayu makin kokoh sebagai lumbung pangan nasional," ucap dia.

Lucky mengakui, Indramayu punya hamparan sawah yang luas.

Pihaknya juga meminta bantuan dari Pemprov Jabar dan pemerintah pusat untuk sama-sama memperbanyak populasi burung hantu untuk disebar di Indramayu.

Pelepasan ribuan ular di sawah di Indramayu dalam program Ular Sahabat Petani yang digagas Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Selasa (12/8/2025).
Pelepasan ribuan ular di sawah di Indramayu dalam program Ular Sahabat Petani yang digagas Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Selasa (12/8/2025). (TribunCirebon/Handhika Rahman)

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun merespons positif inisiatif Lucky Hakim dalam membantu para petani.

Ia berterima kasih kepada Lucky Hakim yang berinisiatif melepas ular di sawah sebagai pembasmi hama.

"Pada Pak Lucky Hakim, saya mengucapkan terima kasih Bapak sudah berikhitiar mengatasi masalah petani," ucap Dedi, dikutip dari Instagram miliknya, Rabu (13/8/2025).

Mantan anggota DPR RI itu pun menyarankan kepada Lucky agar ke depannya bisa mendorong perkembangan burung hantu.

"Memang aspek alami untuk menangani tikus itu adalah ular dan burung hantu."

"Barangkali bisa didorong perkembangan burung hantu di wilayah Bapak selain ular," tutur Dedi Mulyadi.

Selain itu, Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya bagi Lucky untuk memberi tahu warga bahwa ular sawah tidaklah berbahaya.

"Ular sudah kreatif, tetapi nanti harus disampaikan kepada warga bahwa ular itu tidak berbisa, ular sawah," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: Penjual Jagung Bakar Lolos Paskibraka Nasional, Ibu sempat Mau Jual Kompor Buat Biaya ke Jakarta

Menurut Dedi Mulyadi, keberadaan ular sawah selama ini sudah sangat langka sehingga menyebabkan tikus sebagai hama merajalela.

"Dan ingat, selama ini ular sawah itu habis karena diburu oleh warga kemudian dijual. Akhirnya, tikusnya merajalela, nah itu sangat berbahaya," beber Dedi Mulyadi.

Jika terus dibiarkan, lanjut Dedi Mulyadi, banyaknya tikus bisa membuat padi di sawah habis.

"Tikus di sawah itu memang makannya padi, kemudian padang padinya juga digigit. Lama-lama sawahnya habis juga karena jumlahnya sangat banyak," ucap Dedi Mulyadi.

"Tetapi kalau tikus di kota itu sekali klik, bisa ribuan sawah habis dalam setiap hari," imbuhnya bergurau.

Ia pun memberikan semangat kepada Lucky Hakim untuk meneruskan programnya tersebut.

"Pak Lucky, semangat! Anda sudah berikhtiar, bagi saya itu ikhtiar yang baik, tinggal disampaikan ke warga ularnya tidak berbahaya, dan itu menjadi ekosistem baru."

"Mudah-mudahan nanti ditambah burung hantu yang masuk ekosistem ular dan tikus," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved