Berita Viral
Biaya Study Tour Siswa SMP ke Jogja Rp1,5 Juta Disebut Kemahalan, Tempat yang Dikunjungi Disorot
Surat pemberitahuan biaya study tour itu pun viral setelah diunggah sejumlah akun media sosial.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Beredar biaya study tour salah satu SMPN di Kabupaten Tegal dengan tujuan Yogyakarta.
Dalam unggahan yang beredar, biaya study tour tujuan Jogja tersebut dipatok seharga Rp1.570.000 per siswa.
Terlihat di surat tersebut, ada kop surat dari komite sekolah.
Baca juga: Di Tengah Duka Kehilangan Ayahnya, Komandan Paskibra Emban Tugas Kibarkan Bendera, Warga Terharu
Kemudian tertulis tanggal kegiatan study tour yang akan dilaksanakan pada 9-11 November 2025.
Study tour akan diikuti murid-murid kelas 8 dengan tujuan ke Jogja.
Surat pemberitahuan biaya study tour itu pun viral setelah diunggah sejumlah akun media sosial.
Melansir Tribun Jateng, adapun tujuan wisata study tour meliputi:
1. Masjid Al-Aqsa Klaten
2. River Tubing Moon
3. Candi Prambanan
4. Lava Tour Adventure
5. Tebing Brexi
6. Malioboro
7. Wisata belanja
Selain itu, siswa akan menginap di Hotel Grand Palace.

Dalam surat pemberitahun, orang tua diminta untuk memberikan keterangan anaknya boleh mengikuti atau tidak mengikuti study tour.
Unggahan itupun mendapat banyak komentar dari netizen.
Banyak netizen yang menganggap jika harga yang dipatok cukup mahal.
@wali_**** "1,5 juta bukanne iso tekan Denpasar"
@adelardoo***** "Lagian itu kan ga maksa
Masih pernyataan mau ikut atau ga"
@pras_Djoyo**** "sy kerja di pariwisata: percayalah jika berangkat piknik pribadi per orang ke jogja-raya tidak sampai 1jt"
@its.silva*** "Jeep lava tour merapi aja udah mahal. Itu 3 hari 2 malam kan? Hotelnya brp? Makan? Biaya perjalanan, htm destinasi lain. Terus harusnya brp?"
@art_ble*** "Biiya 1,5 mendingan buat persiapan masuk SMA..lebih bermanfaat..
Klo wisata nanti klo sdh pada bekerja bisa wisata sendiri..
Biasanya yg ga ikut karen keterbatasan ekonomi harus tetap bayar beberapa persennya.."
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait.
Baca juga: Alasan Siswa SMA Gelar Upacara Kemerdekaan RI di Tengah Jalan, Kepsek Minta Solusi ke Pemerintah
Sementara itu di Jawa Timur, Bupati Malang, Sanusi, melarang lembaga SD dan SMP di Kabupaten Malang melakukan kegiatan study tour di luar Malang Raya.
Ia meminta, kegiatan pembelajaran difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan.
Hal ini disampaikan oleh Sanusi saat memimpin apel pagi di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (4/8/2025).
Larangan tersebut diberlakukan atas dasar banyaknya keluhan dari orang tua wali dengan adanya kegiatan study tour.
"Untuk siswa di Kabupaten Malang dilarang (study tour) karena banyak keluhan dari orang tua yang terbebani adanya tarikan biaya."
"Sementara ini fokus saja belajar di sekolah," kata Sanusi.

Di sisi lain, dirinya juga melarang kegiatan sekolah yang dilakukan di sepanjang pantai di Malang selatan.
Larangan ini menyusul adanya potensi tsunami di Rusia yang berdampak ke Indonesia.
"Kemah di laut selatan banyak bahaya, maka saya larang kemah di laut," tegasnya.
Namun, dirinya memberikan kelonggaran bagi sekolah jika melaksanakan study tour di wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu).
Dengan catatan kegiatan study tour bukan sebatas rekreasi.
Kendati demikian, Sanusi lebih memprioritas peningkatan kualitas pendidikan.
Saat ini, dirinya mengejar agar siswa mendapat rata-rata nilai 9 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA.
Harapannya nilai tersebut bisa dijadikan sebagai modal untuk masuk ke jenjang sekolah berikutnya.
"Sekarang ini sudah ada 5 ribu siswa di Kabupaten Malang yang mendapatkan nilai 9. Sekolah manapun yang nilainya 9 pasti akan diterima," pungkasnya.
Baca juga: Siswa Pramuka Viral Robek Bendera Merah Putih, Kepsek Minta Maaf Salah Instruksi
Study tour adalah kegiatan perjalanan yang dirancang khusus untuk tujuan pendidikan, di mana peserta (biasanya siswa atau mahasiswa) mengunjungi tempat-tempat tertentu yang relevan dengan materi pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman langsung dan memperluas wawasan.
Namun, beberapa sekolah biasanya menggelar study tour ke luar kota, dengan biaya yang dipatok ratusan ribu hingga jutaan.
Selama ini yang paling vokal menolak study tour adalah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Menurutnya, selama ini sebagian besar orang tua siswa harus berutang demi membayar biaya study tour.
Hal itu, lanjut dia, justru menjadi beban ekonomi bagi orang tua siswa karena memiliki tanggungan utang.
"Banyak orang tua siswa yang tidak dalam posisi punya kemampuan keuangan harus ngutang ke sana kemari, yang berakibat pada beban ekonomi hidupnya semakin berat," ungkap Dedi Mulyadi dalam akun Instagram resminya, Selasa (25/2/2025).

Ini adalah alasan pertama Dedi melarang study tour, agar beban biaya orang tua berkurang.
Alasan selanjutnya yang membuat Dedi tegas melarang study tour adalah soal keamanan.
Dedi menyinggung kecelakaan SMK di Depok ketika melakukan study tour yang berujung pada meninggalnya 11 siswa.
Menurutnya, kecelakaan tersebut harus dijadikan pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kedua, jaminan keselamatan terhadap siswa, seperti terjadi pada waktu kecelakaan SMK di Depok yang mengakibatkan meninggalnya jumlah orang yang banyak."
"Itu adalah pelajaran penting bagi kita semua agar tidak mengulangi peristiwa yang sama," pungkas Dedi.
Viral Karyawan SBPU Swasta Dirumahkan Imbas Pasokan BBM Kosong hingga Tahun Depan: Selesai |
![]() |
---|
Relawan Sedulur Jokowi Minta Prabowo Masukkan Ketum & Mantan Wamendes ke Kabinet di Tengah Reshuffle |
![]() |
---|
Wali Kota Bantah Alasan Pecat Kepsek karena Anaknya Bawa Mobil, Kini Roni Batal Dicopot dari Jabatan |
![]() |
---|
Harap Yuda Hidup, 4 Barang Ditemukan Bersama Kerangka di Pohon Aren Bikin Keluarga Syok: Adikku |
![]() |
---|
Erick Thohir Rangkap Jabatan Menpora dan Ketua PSSI? Tunggu Nasibnya Ditentukan FIFA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.