Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Biaya Study Tour Siswa SMP ke Jogja Rp1,5 Juta Disebut Kemahalan, Tempat yang Dikunjungi Disorot

Surat pemberitahuan biaya study tour itu pun viral setelah diunggah sejumlah akun media sosial.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/tegalterkini.id
BIAYA STUDY TOUR - Tangkapan layar unggahan akun Instagram @tegalterkini.id, Minggu (17/8/2025). Surat pemberitahuan biaya study tour SMP Negeri di Kabupaten Tegal ke Jogja viral. 

TRIBUNJATIM.COM - Beredar biaya study tour salah satu SMPN di Kabupaten Tegal dengan tujuan Yogyakarta.

Dalam unggahan yang beredar, biaya study tour tujuan Jogja tersebut dipatok seharga Rp1.570.000 per siswa.

Terlihat di surat tersebut, ada kop surat dari komite sekolah.

Baca juga: Di Tengah Duka Kehilangan Ayahnya, Komandan Paskibra Emban Tugas Kibarkan Bendera, Warga Terharu

Kemudian tertulis tanggal kegiatan study tour yang akan dilaksanakan pada 9-11 November 2025.

Study tour akan diikuti murid-murid kelas 8 dengan tujuan ke Jogja.

Surat pemberitahuan biaya study tour itu pun viral setelah diunggah sejumlah akun media sosial.

Melansir Tribun Jateng, adapun tujuan wisata study tour meliputi:

1. Masjid Al-Aqsa Klaten

2. River Tubing Moon

3. Candi Prambanan

4. Lava Tour Adventure

5. Tebing Brexi

6. Malioboro

7. Wisata belanja

Selain itu, siswa akan menginap di Hotel Grand Palace.

Candi Prambanan saat dipadati wisatawan yang berekreasi. Surat pemberitahuan biaya study tour SMP negeri di Kabupaten Tegal ke Jogja viral.
Candi Prambanan saat dipadati wisatawan yang berekreasi. Surat pemberitahuan biaya study tour SMP negeri di Kabupaten Tegal ke Jogja viral. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Dalam surat pemberitahun, orang tua diminta untuk memberikan keterangan anaknya boleh mengikuti atau tidak mengikuti study tour.

Unggahan itupun mendapat banyak komentar dari netizen.

Banyak netizen yang menganggap jika harga yang dipatok cukup mahal.

@wali_**** "1,5 juta bukanne iso tekan Denpasar"

@adelardoo***** "Lagian itu kan ga maksa
Masih pernyataan mau ikut atau ga"

@pras_Djoyo**** "sy kerja di pariwisata: percayalah jika berangkat piknik pribadi per orang ke jogja-raya tidak sampai 1jt"

@its.silva*** "Jeep lava tour merapi aja udah mahal. Itu 3 hari 2 malam kan? Hotelnya brp? Makan? Biaya perjalanan, htm destinasi lain. Terus harusnya brp?"

@art_ble*** "Biiya 1,5 mendingan buat persiapan masuk SMA..lebih bermanfaat..
Klo wisata nanti klo sdh pada bekerja bisa wisata sendiri..
Biasanya yg ga ikut karen keterbatasan ekonomi harus tetap bayar beberapa persennya.."

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait.

Baca juga: Alasan Siswa SMA Gelar Upacara Kemerdekaan RI di Tengah Jalan, Kepsek Minta Solusi ke Pemerintah

Sementara itu di Jawa Timur, Bupati Malang, Sanusi, melarang lembaga SD dan SMP di Kabupaten Malang melakukan kegiatan study tour di luar Malang Raya.

Ia meminta, kegiatan pembelajaran difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan.

Hal ini disampaikan oleh Sanusi saat memimpin apel pagi di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (4/8/2025).

Larangan tersebut diberlakukan atas dasar banyaknya keluhan dari orang tua wali dengan adanya kegiatan study tour.

"Untuk siswa di Kabupaten Malang dilarang (study tour) karena banyak keluhan dari orang tua yang terbebani adanya tarikan biaya."

"Sementara ini fokus saja belajar di sekolah," kata Sanusi.

PERSIAPAN - Sanusi-Lathifah Shohib hadiri rapat paripurna penetapan Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Selasa (11/2/2025). Sanusi mengaku tidak memiliki persiapan khusus menjelang pelantikan dan orientasi kepala daerah. 
Bupati Malang, Sanusi melarang lembaga SD dan SMP di Kabupaten Malang, Jawa Timur, melakukan kegiatan study tour di luar Malang Raya. Ia meminta, kegiatan pembelajaran difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, Senin (4/8/2025). (Tribun Jatim Network/Luluul Isnainiyah)

Di sisi lain, dirinya juga melarang kegiatan sekolah yang dilakukan di sepanjang pantai di Malang selatan.

Larangan ini menyusul adanya potensi tsunami di Rusia yang berdampak ke Indonesia.

"Kemah di laut selatan banyak bahaya, maka saya larang kemah di laut," tegasnya.

Namun, dirinya memberikan kelonggaran bagi sekolah jika melaksanakan study tour di wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu).

Dengan catatan kegiatan study tour bukan sebatas rekreasi.

Kendati demikian, Sanusi lebih memprioritas peningkatan kualitas pendidikan.

Saat ini, dirinya mengejar agar siswa mendapat rata-rata nilai 9 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. 

Harapannya nilai tersebut bisa dijadikan sebagai modal untuk masuk ke jenjang sekolah berikutnya.

"Sekarang ini sudah ada 5 ribu siswa di Kabupaten Malang yang mendapatkan nilai 9. Sekolah manapun yang nilainya 9 pasti akan diterima," pungkasnya.

Baca juga: Siswa Pramuka Viral Robek Bendera Merah Putih, Kepsek Minta Maaf Salah Instruksi

Study tour adalah kegiatan perjalanan yang dirancang khusus untuk tujuan pendidikan, di mana peserta (biasanya siswa atau mahasiswa) mengunjungi tempat-tempat tertentu yang relevan dengan materi pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman langsung dan memperluas wawasan.

Namun, beberapa sekolah biasanya menggelar study tour ke luar kota, dengan biaya yang dipatok ratusan ribu hingga jutaan.

Selama ini yang paling vokal menolak study tour adalah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Menurutnya, selama ini sebagian besar orang tua siswa harus berutang demi membayar biaya study tour.

Hal itu, lanjut dia, justru menjadi beban ekonomi bagi orang tua siswa karena memiliki tanggungan utang.

"Banyak orang tua siswa yang tidak dalam posisi punya kemampuan keuangan harus ngutang ke sana kemari, yang berakibat pada beban ekonomi hidupnya semakin berat," ungkap Dedi Mulyadi dalam akun Instagram resminya, Selasa (25/2/2025).

TAK MAU - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kukuh tak mau cabut larangan study tour. Singgung cuma piknik.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kukuh tak mau cabut larangan study tour. Singgung cuma piknik. (Instagram/dedimulyadi17)

Ini adalah alasan pertama Dedi melarang study tour, agar beban biaya orang tua berkurang. 

Alasan selanjutnya yang membuat Dedi tegas melarang study tour adalah soal keamanan.

Dedi menyinggung kecelakaan SMK di Depok ketika melakukan study tour yang berujung pada meninggalnya 11 siswa.

Menurutnya, kecelakaan tersebut harus dijadikan pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Kedua, jaminan keselamatan terhadap siswa, seperti terjadi pada waktu kecelakaan SMK di Depok yang mengakibatkan meninggalnya jumlah orang yang banyak."

"Itu adalah pelajaran penting bagi kita semua agar tidak mengulangi peristiwa yang sama," pungkas Dedi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved