Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bakar Mobil Kepala Desa, Sutarmin Murka usai Dinasehati Saudara Persoalan Tanah Warisan

Bakar mobil kepala desa, Sutarmin murka setelah dinasehati saudaranya dan meluapkan emosi dengan membacok kambing milik saudaranya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
TERSULUT EMOSI - Sebuah Mobil Daihatsu Ayla milik kepala desa Wonokerto, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, dibakar warga setempat yang mengidap ganguan jiwa, Minggu (17/8/2025). Pelaku tidak terima saat diperingatkan kepala desa dan Ketua RT setempat setelah membacok kambing saudaranya. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang warga bernama Sutarmin alias Ketro menjadikan kendaraan milik Kades sasaran kemarahannya.

Sutarmin alias Ketro membakar mobil Daihatsu Ayla milik kepala desa setempat, Eko Wardono, serta sepeda motor Suzuki Titan milik ketua RT 24 RW 3 desa setempat, Sutaji, Minggu (17/8/2025).

Warga Desa Wonokerto, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek menjadi heboh lantaran kegaduhan yang dibuat Ketro.

Ketro tidak terima saat dinasihati Sutaji dan Eko pasca Ketro membacok kambing milik saudaranya sendiri, Juwari.

Ketro mengancam Sutaji dan Eko menggunakan sabit hingga keduanya lari tunggang langgang, meninggalkan mobil Daihatsu Ayla dan Sepeda Motor Suzuki Titan yang terparkir di rumah Ketro.

Karena masih tersulut emosi pria tersebut lantas membakar Daihatsu Ayla nomor polisi D 1263 YBN.

Kendaraan tersebut merupakan kendaraan milik Kepala Desa.

Ketro menggunakan daun kelapa kering hingga mobil tersebut hangus terbakar.

Api lalu merambat ke sepeda motor yang berada di samping mobil hingga body nya mengalami kerusakan.

Baca juga: 26 Tahun Nadia Mengurung Diri karena Gagal Ujian SMA, Rambut Kini Beruban hingga Rumah Penuh Sampah

Kapolsek Suruh, AKP Sanusi menuturkan Ketro merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Namun demikian, alasan Ketro membacok kambing milik Juwari bukan tanpa alasan.

"Pak Juwari ini sebenarnya masih saudara dengan pelaku. Keduanya terlibat masalah tanah warisan yang berkepanjangan," kata Sanusi.

Baik pihak Ketro maupun Juwari sama-sama mengklaim tanah warisan leluhurnya tersebut tanpa ada jalan keluar. 

Baca juga: Alasan Painem Tegur Wisatawan yang Beli Pecel Keliling, Sebut Kasihan ke Pedagang Lain

Hingga suatu saat Ketro menanami lahan tersebut dengan berbagai macam tanaman terutama tanaman 'ramban' atau tanaman pakan ternak.

"Kemudian ramban tersebut dibabati saudaranya itu (Juwari) sehingga ia melampiaskannya ke kambing (dengan cara membacok)," lanjutnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved