Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dita Guru Honorer Dapat Gaji Bersih Rp200 Ribu per Bulan, Habis untuk Ongkos Perahu Menuju Sekolah

Inilah kisah guru honorer harus naik perahu menuju sekolah. Gaji yang didapat Rp500 ribu habis untuk ongkos perahu.

TikTok/@mikasaacrkman
KISAH GURU PEDALAMAN - Guru Dita atau Rabiyatul Dwi Andita, viral ketika postingan video perjuangan guru di SDN 6 Mentaya Seberang, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Ia mendapat gaji Rp500.000 sebulan. 

Faktanya, profesi itu sudah dijalaninya dua tahunan.

Guru Dita merasa keberadaannya di pedalaman bukan sekedar mengajar, melainkan juga menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi bagi anak-anak serta masyarakat sekitar.

“Alasan saya pribadi menjadi guru itu untuk menjadi teladan dan inspirasi. Melihat anak-anak belajar dan mampu memahami apa yang kita ajarkan, rasanya campur aduk antara bangga, haru, dan senang," ujar guru Dita kepada Tribun Kalteng, Rabu (20/8/2025). 

Baca juga: Guru Sekolah Rakyat Mundur karena Khawatirkan Sertifikasi, Harus Kerja 24 Jam Dalam Seminggu

Guru Dita atau Rabiyatul Dwi Andita, viral ketika postingan video perjuangan guru di SDN 6 Mentaya Seberang, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Guru Dita atau Rabiyatul Dwi Andita, viral ketika postingan video perjuangan guru di SDN 6 Mentaya Seberang, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). (TikTok/@mikasaacrkman)

Masih Kuliah S1 Semester III

Guru Dita mengakui masih kuliah S1 jurusan PGSD semester III saat menjalani profesi mengajar.

Meski demikian, ia mengaku ijazah kuliahnya belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendaftar posisi formal sebagai guru.

Setiap hari, guru Dita berangkat pukul 06.00 WIB dan tiba di sekolah pukul 07.00 WIB. 

Waktu pulang bergantung pada kelas yang diajar, kelas rendah pukul 12.00 WIB dan kelas tinggi sekitar pukul 13.00 WIB. 

"Semua guru selalu pulang bersama karena harus menunggu seluruh jadwal mengajar selesai," bebernya.

Dirinya berharap kesejahteraan guru honorer, khususnya yang bertugas di pedalaman, mendapat perhatian lebih dari pemerintah. 

Ia juga bertekad terus mendampingi anak-anak agar memiliki masa depan yang lebih cerah.

“Kita sebagai guru adalah akar dari generasi bangsa. Bagaimana mungkin pohon bisa berdiri kokoh tanpa akar? Jadi jangan menyerah untuk mencerdaskan anak-anak bangsa,” tegas Dita

Baginya, kebahagiaan seorang guru sejati adalah ketika melihat murid-muridnya berhasil meraih mimpi mereka, meski harus menembus hujan dan menyeberangi sungai setiap hari demi pendidikan anak-anak pedalaman. 

Baca juga: Harus Setor Rp30-60 Juta ke Disdik sebagai Uang Pelicin, Para Guru Mengeluh

Semua Anak Berhak Belajar Meski di Pelosok

Sebagai guru, ia berpendapat semua anak berhak belajar, apalagi para muridnya yang tinggal jauh di pelosok. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved