Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sebentar Lagi Akan Menikah, Imam Malah Bunuh dan Cor Mayat Kekasihnya di Sumur

Imam tega membunuh lalu menyembunyikan kekasihnya di dalam sumur, padahal sebentar lagi akan menikah dalam waktu dekat.

Editor: Torik Aqua
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
KEKASIH DICOR - Suasana di sekitar lokasi penemuan mayat yang di cor di dalam sumur, Sabtu (23/8/2025). Sebentar lagi menikah, tapi Imam tega bunuh kekasihnya lalu cor mayat di sumur. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Imam IH (31) pria yang diduga tega mengecor kekasihnya di sumur sedalam 3 meter kini terkuak.

Imam tega membunuh lalu menyembunyikan kekasihnya di dalam sumur, padahal sebentar lagi akan menikah dalam waktu dekat.

Peristiwa pengecoran itu terjadi di sebuah perumahan di wilayah Desa Perampuan, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (22/8/2025). 

Dalam konstruksi, mengecor atau cor adalah campuran semen, pasir, kerikil, dan air (beton) yang dituangkan ke suatu cetakan lalu mengeras menjadi padat dan kuat. Biasanya dipakai untuk lantai, dinding, atau pondasi bangunan.

Baca juga: 5 Fakta Jasad Wanita Dicor dalam Sumur 3 Meter, Korban Nurminah Penjual Sate, Pelaku Calon Suaminya

Dalam istilah mengecor kekasih berarti mayat kekasih ditutup atau dilapisi beton agar tersembunyi dan sulit ditemukan.

Terduga pelaku diketahui berinisial IM warga asal Kota Mataram, namun membeli rumah di Lombok Barat

Antara korban dan pelaku merupakan sepasang kekasih dengan status janda dan duda yang rencananya akan menikah dalam waktu dekat.

Kepala Desa Perampuan H Ahmad Zubaidi mengatakan keseharian pelaku di perumahan jarang bergaul dengan masyarakat, bahkan belakangan rumah tempat kejadian nampak sepi dan lampu mati. 

Selain itu kata Zubaidi, pelaku bekerja serabutan di toko bangunan.

Namun belakangan bekerja sebagai tukang parkir.

"Belakangan mengelabui diri sebagai tukang parkir di wilayah Mataram," kata Zubaidi. 

Sementara korban inisial N (27) ini merupakan warga Desa Beleka, Kecamatan Gerung yang sehari-hari bekerja di warung sate Desa Labuapi. 

Terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Kabupaten Lombok Barat

N dikabarkan hilang sejak 10 Agustus lalu, N melalui handphonenya sempat mengabarkan akan bekerja keluar negeri. 

Tetapi dari bahasa yang digunakan oleh korban, pihak keluarga curiga bahwa yang mengabari itu bukan dari N sendiri. 

Kronologi kejadian

Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata mengatakan bahwa penyelidikan dimulai setelah laporan diterima.

Berdasarkan keterangan kakak Korban, bahwa korban meninggalkan rumah pada Minggu (10/8/2025), sekitar pukul 08.00 WITA.

Korban menggunakan sepeda motor Honda Beat berwarna hitam tanpa izin keluarga dan tidak kunjung kembali.

Tim gabungan dari Jatanras Satreskrim Polres Lombok Barat kemudian melakukan serangkaian penyelidikan dan pendalaman kasus.

Dari hasil penelusuran, tim menemukan petunjuk bahwa NU memiliki hubungan asmara dengan terduga pelaku, IMB alias IH.

“Berdasarkan hasil penyelidikan, kami menemukan petunjuk bahwa korban sempat janjian bertemu dengan terduga pelaku di sebuah perumahan, Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi,” ujar AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, Sabtu (23/8/2025).

Saat mendatangi lokasi tersebut, tim menemukan kejanggalan berupa tumpukan pasir di depan sebuah rumah di BTN tersebut.

Kejanggalan ini menjadi petunjuk kuat bagi pihak kepolisian.

Tim segera bergerak cepat mencari keberadaan IMB alias IH yang seorang duda. Pelaku akhirnya berhasil diamankan di rumah orang tuanya, Jumat (22/8/2025) malam.

Setelah dibawa ke Mako Polres Lombok Barat, terduga pelaku diinterogasi. Di hadapan penyidik, IMB alias IH akhirnya mengakui perbuatannya.

Ia mengaku telah melakukan penganiayaan yang berujung pada kematian NU yang juga seorang janda.

“Berdasarkan keterangan terduga pelaku, bahwa telah memukul korban hingga tidak sadarkan diri, kemudian menyeretnya ke dalam sumur yang ada di dalam rumah di BTN tersebut,” jelas AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata.

Lebih lanjut, pelaku menimbun korban yang sudah berada di dalam sumur dengan pasir dan semen beton. 

Penemuan ini segera ditindaklanjuti dengan rencana pembongkaran lokasi penimbunan mayat korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Keluarga Korban Histeris

Suasana mencekam sesaat seorang pria datang di tempat itu menangis histeris. Pria tersebut dikabarkan merupakan keluarga dari korban.

Tampak pria itu menangis histeris hingga dicoba ditenangkan oleh petugas.

Hingga kini, pihak kepolisian setempat, belum memberikan keterangan resmi atas peristiwa ini.

Publik masih bertanya motif dan modus dari tragedi tewasnya korban dengan cara dicor menggunakan beton.

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved