Respon Keluhan Peternak, Mahasiswa Untag Surabaya Bikin Teknologi Kandang Ayam Pintar Berbasis IoT
Melihat keresahan peternak ayam petelur saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Mojokerto, Wahyu Enggar Jati, mahasiswa Teknik Informatika
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Sudarma Adi
Poin Penting:
- Inovasi: Wahyu Enggar Jati, mahasiswa Untag Surabaya, menciptakan sistem IoT untuk kandang ayam.
- Tujuan: Mengontrol suhu dan kelembapan kandang secara otomatis untuk mencegah stres termal pada ayam petelur.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Melihat keresahan peternak ayam petelur saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Mojokerto, Wahyu Enggar Jati, mahasiswa Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, menemukan inspirasi dalam mengembangkan teknologi yang ia kuasai.
Keluhan peternak yang harus mengalami penurunan produksi karena ayam petelur kepanasan dalam kandang saat cuaca sedang terik membuatnya merancang sistem pendingin dan penerangan kandang ayam petelur berbasis Internet of Things (IoT).
“Waktu KKN, saya melihat langsung bagaimana suhu dan kelembapan kandang memengaruhi ayam. Dari situlah ide tugas akhir ini lahir,” tutur Enggar, calon wisudawan yang akan diwisuda 30 Agustus 2025 mendatang.
Bagi ayam petelur, suhu kandang yang ideal berkisar antara 25,9–29,9°C. Jika lebih panas, ayam bisa mengalami stres termal yang berakibat pada menurunnya kualitas dan jumlah telur. Kondisi kelembapan juga tak kalah penting.
Baca juga: Kisah Asmara Cawabup Jombang Sumrambah dan Istri, Kandang Ayam Jadi Tempat Pertemuan Pertama
Terlalu lembap atau kering dapat memperburuk stres dan memicu gangguan kesehatan pada ayam. “Jadi, keseimbangan suhu dan kelembapan benar-benar penting,” jelas mahasiswa asal Magetan itu.
Melihat tantangan tersebut, Enggar menghadirkan solusi lewat IoT yang mampu memantau kondisi kandang secara real-time.
Dengan menggunakan mikrokontroler ESP32, sistem ini dilengkapi sensor suhu, kelembapan, cahaya, gas amonia, hingga ketinggian air pada tangki. Semua data bisa dipantau langsung oleh peternak, kapan saja dan di mana saja.
Baca juga: Untag Surabaya Kini Punya Fakultas Kedokteran, Kampus Buka Kuota 50 Mahasiswa Baru
Tak hanya itu, sistem juga dilengkapi pengendalian penerangan yang bisa diatur otomatis maupun manual. “Kalau musim hujan, metode otomatis berbasis cahaya lebih efektif, karena kandang biasanya ditutup rapat terpal. Sedangkan di musim kemarau, peternak bisa mengatur lampu manual sesuai kebutuhan,” tambah Enggar yang meraih IPK 3,43.
Inovasi sederhana ini diharapkan mampu menjadi angin segar bagi peternak ayam petelur, terutama mereka yang bergantung sepenuhnya pada hasil ternak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
peternak ayam petelur
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya
Wahyu Enggar Jati
kandang ayam petelur
Internet of Things (IoT)
Surabaya
TribunJatim.com
Tak Mau Cuma Bertahan, Presiden AS Donald Trump Ingin Ubah Kemenhan Jadi Kementerian Perang |
![]() |
---|
Pasutri Menggunakan Mobil Gasak Sepeda Anak di Probolinggo, Diganti usai Rekaman CCTV Viral |
![]() |
---|
Tangis Ibu Agus Anaknya Dijebak dan Disekap di Kamboja, Tebus Rp50 Juta Jika Pulang ke Indonesia |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Tulungagung, Pesepeda Tewas Terlindas Truk, Sopir Terus Melaju |
![]() |
---|
Ketua RT Heran Rumah Kontrakan Disewa Jadi Bengkel, Bisnis Ketahuan usai Digerebek Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.