Pengusaha Asal Jatim Sebut Dolomit Dari Gresik dan Lamongan Berpotensi Jadi Aset Strategis Nasional
Potensi dolomit mulai mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak. Tidak terkecuali dari para pengusaha.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Potensi dolomit mulai mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak. Tidak terkecuali dari para pengusaha. Satu di antaranya adalah pengusaha asal Jawa Timur, HRM Khalilur R Ab Sahlawiy.
Perlu di diketahui, HRM Khalilur R Ab Sahlawiy akan mengembangkan usaha di bidang pertambangan untuk pertanian dan perkebunan di wilayah Gresik, Lamongan.
Gus Lilur, demikian kerap dipanggil ini menyebut dolomit berpotensi menjadi salah satu aset strategis nasional untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan Indonesia.
Diketahui, dolomit dari Gresik dan Lamongan disebut-sebut memiliki kualitas terbaik dengan kandungan MgO dan CaO yang tinggi, serta struktur yang keras, pejal, dan kristalin.
Bahan baku ini banyak digunakan untuk industri pertanian sebagai pupuk Dolomit (kapur pertanian) untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Pengusaha Muda NU yang malang melintang di usaha pertambangan ini mendorong pemerintah serta aparat penegak hukum menertibkan praktik tambang dan pasokan dolomit ilegal yang masih marak terjadi di Jawa Timur.
Dalam tinjauan dan survei yang dilakukannya di Kecamatan Panceng, Gresik, pekan ini, Gus Lilur menemukan cadangan dolomit di lahan konsesinya dapat mencapai kedalaman hingga 50 meter dengan deposit ratusan juta ton.
Santri Alumni Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar yang mempunyai bisnis pertambangan dan perikanan budidaya ini menegaskan bahwa margin keuntungan dolomit itu bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan pertambangan batu bara.
"Kalau dikelola serius dengan pabrik berkapasitas satu juta ton per bulan, penjualannya bisa menembus Rp600 miliar. Marginnya sampai Rp350 ribu per ton, lebih besar dari batu bara," ujar Gus Lilur, Rabu (27/8/2025).
Saat ini, lanjut dia, pihaknya telah memiliki 17 blok tambang di Gresik, sebagian dalam proses menuju izin operasi produksi, serta konsesi terbesar di Lamongan. Namun di sisi lain, Gus Lilur menyoroti adanya pabrik dolomit yang beroperasi tanpa tambang resmi.
"Di Panceng saja ada 12 pabrik yang berdiri lama, tapi suplai dolomitnya berasal dari tambang ilegal. Pasarnya jelas, termasuk ke Kementerian Pertanian dan perkebunan sawit nasional," ungkapnya.
Gus Lilur menegaskan bahwa keberadaan tambang ilegal membuat tata niaga mineral strategis ini tidak sehat. Karena itu, ia pun meminta Polri, Kejaksaan, hingga KPK turun tangan melakukan penertiban.
"Kalau suplai ilegal diberantas, saya siap menjadi penyedia dolomit legal untuk kebutuhan nasional. Indonesia butuh pasokan resmi agar manfaatnya lebih besar bagi negara," tandasnya.
Gus Lilur juga berharap agar kekayaan alam Indonesia benar-benar dikelola untuk kemakmuran rakyat. Karena menurutnya, Negeri ini sudah Allah beri kekayaan luar biasa. Tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan benar supaya rakyat bisa merasakan sejahtera.
"Harapan besarnya kekayaan alam luar biasa ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Yang di beri Allah ini betul-betul dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya," tutup pria yang juga merupakan Ketua Umum Netra Bakti Indonesia (NBI) itu
Baru Satu yang Beroperasi, Kota Blitar Butuh 20 SPPG untuk Layani Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Alasan Siswa Situbondo Demo Kepsek Syaiful Tebang Pohon Padahal Status Sekolahnya Adiwiyata |
![]() |
---|
Buruh yang Ditemukan Tewas di Mess Perusahaan Jember, Ada Tali yang Melilit di Leher |
![]() |
---|
23 Pejabat Eselon II B Pemkab Jombang Segera Jalani Job Fit Jelang Mutasi Besar-besaran |
![]() |
---|
Ada Punten Carnival di Bumiaji, Arus Lalu Lintas Arah Kota Batu ke Cangar Mojokerto Dialihkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.