Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sundah Bagus Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pasca kasus penembakan anggota polisi pada masyarakat sipil yang terjadi pada mahasiswa Unmuh Jember, Kapolda Jatim akan perketat penggunaan senjata api (senpi) kepada seluruh anggotanya.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera saat konferensi pers dengan wartawan di kantornya, Senin (13/3/2017).
"Kita akan evaluasi prioritas penggunaan senjata api (senpi) saat di lapangan," ujar Barung.
Selain itu, Kapolda Jatim juga akan mengevaluasi anggotanya yang menggunakan senpi dari segi psikologis.
"Empat bulan sekali kita akan cek psikologisnya, jika terdapat kelabilan dalam berfikir, maka dapat segera ditangani," imbuh Barung.
Baca: Ungkap Pelaku Penembakan Mahasiswa Unmuh, Kabid Humas Polda Jatim : Kredibilitas Polri Dipertaruhkan
Kejadian penembakan yang menghilangkan nyawa seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember bernama Dedi (24) dilakukan oleh Briptu BM, anggota Detasemen A Brimob Polda Jatim.
Dedi tewas setelah peluru menembus rahang kanannya hingga menembus kepala.
Briptu BM melakukan hal ini lantaran kesal terhadap perilaku korban yang mengganggunya di jalan raya.