3. KPK: Ada Tersangka Baru Korupsi e-KTP
Usulan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, mengajak para anggota DPR menggunakan hak angket untuk menyelidiki secara menyeluruh masalah yang terjadi terkait duggan korupsi kasus e-KTP, ternyata ditanggapi berbeda.
Fraksi-fraksi di DPR memiliki sudut pandang lain dalam menyikapi ini.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantansan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo memastikan akan ada tersangka baru dalam kasus ini.
Agus mempertegas, dalam waktu dekat penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka baru.
"Nanti gelarnya. Setelah itu baru putuskan siapa tersangka baru sesuai dengan masukan penyidik. Kalau kerugian negaranya saja Rp 2,3 triliun, bukan hanya dua orang itu saja yang bertanggung jawab (Irman dan Sugiharto)," ujar Agus.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan dua tersangka yakni Irman dan Sugiharto. Irman merupakan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri .
Sementara Sugiharto adalah mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
Kini keduanya sudah masuk dalam tahap persidangan. Sidang perdana kedua terdakwa digelar pada Kamis (9/3/2017) kemarin di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
4. Burhanuddin Napitupulu Jual Rumah Mewah di Simprug
Nama Burhanuddin Napitupulu disebut-sebut dalam dakwaan kasus pengadaan proyek KTP elektronik.
Ketua Komisi II DPR tahun 2010-2011 tersebut disebut-sebut meminta sejumlah uang guna menyetujui usulan Kemendagri tentang penganggaran proyek penerapan KTP elektronik.
Setelah itu, bekas Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Dirjen Dukcapil Kemendagri RI) Irman dan Burhanuddin sepakat pemberian uang itu dilakukan oleh seorang pengusaha bernama Andi Agustinus alias Andi Narogong. Namun, hanya berselang satu bulan dari pertemuan itu, Burhanuddin meninggal dunia.
Dia mengembuskan napas terakhir dalam usia 70 tahun saat bermain golf di Senayan, Jakarta, karena menderita serangan jantung.
Kini, tujuh tahun berselang, nama Burhanuddin mencuat ke publik. Berdasarkan penelusuran, suami dari Hj Nur Asbah Siregar itu mempunyai satu unit rumah di DKI Jakarta.