Laser ini bisa bertahan selama 40 detik untuk satu kali penyinaran. Sedangkan, untuk daya baterai, laser ini bisa bertahan hingga satu bulan.
Pemakaiannya bergantung dokter yang bersangkutan.
“Jadi, kalau sinarnya biru, intensitasnya tinggi dan akan terasa lebih panas. Agar tidak terus menerus, pakai mode blinking. Kalau dari rendah ke besar, pemakaian tergantung dokter supaya pasien tidak langsung kaget karena panas,” tutur Dyah menambahkan.
“Misalnya, pada penyakit periodontitis atau gusi yang melorot. Gusi yang melorot itu disebabkan di pocket gigi terdapat banyak bakteri. Pada saat praktik, gusi diturunkan dan disinari di bagian pocket tersebut,” imbuh Dyah.