Persegres Gresik

Ini Keluhan Pelatih Persegres, Usai kalah 0 -1 dari Persebaya

Penulis: Dya Ayu
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertandingan uji coba antara Persebaya melawan Persegres Gresik di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (6/4/2017).

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Usai kalah 0-1 melawan Persebaya Surabaya dalam laga uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (6/4/2017) kemarin, Persegres Gresik langsung melakukan evaluasi tim.

Evaluasi ini diharapkan dapat memperbaiki merosotnya prestasi Persegres Gresik setelah mampu mengalahkan Persida Sidoarjo dengan skor 8-0 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (5/4/2017) kemudian selang sehari mereka justru mengalami kekalahan dari Persebaya yang berada di kasta dibawah mereka yakni Liga 2.

Hanafi pelatih Persegres menilai, dari hasil yang didapat setelah menjalani uji coba, tim asuhannya kurang konsisten dalam bermain, meski diakuinya secara permainan ada peningkatan.

"Anak-anak itu kadang main semaunya sendiri jadinya nggak dapat. Kemarin saat lawan Persebaya itu contohnya. Padahal sebelumnya sudah bisa main sesuai harapan dan sesuai skema saat lawan Persida. Saat lawan Persida itu mereka mainnya sederhana tapi manjur, seharusnya begitu yang ditampilkan. Makanya ini kami evaluasi," kata Hanafi, Kamis (7/4/2017) sore.

Baca: Laga Uji Coba Persebaya vs Persegres Gresik United, Hanafi: Kami Ingin Pertandingannya Ada Penonton

Hanafi menjelaskan, hingga kini menurutnya diamati dari tiap lini tim asuhannya masih kurang soal ball position, pertahanan dan saat menyerang.

Ketika dikondisi daerah lawan, Patrick da Silva dkk masih dinilai kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Padahal kondisi demikian sudah pernah diajarkan oleh mantan pelatih Perseru Serui tersebut

"Masih ada kurangnya disana sini. Ini sudah bagus ganti ini yang tidak bagus. Makanya kalau tidak benar-benar cinta sepak bola itu bisa pusing mikir ini," jelas Hanafi kepada TribunJatim.com .

Kurangnya kestabilan pemain dalam berlaga ini menurut Hanafi ditengarai karena bermacam-macam sebab, salah satunya masalah pribadi pemain.

"Pengaruhnya pemain itu banyak, ada masalah keluarga, masalah pribadi, macam-macam. Padahal mereka punya tanggungjawab kontrak, tapi kadang mereka lupa, nah ini yang sulit dari sepakbola, belum kalau dimarahi atau ditekan nanti stres," ujarnya kepada TribunJatim.com .

Meskipun demikian pihaknya optimis jika skuadnya mampu mengarungi Liga 1 sesuai harapan dan dapat memenuhi target 10 besar dari manajemen Persegres Gresik. (Surya/Dya Ayu)

Berita Terkini