Perahu Tambang Tenggelam

Membangun Jembatan Gak Bisa Asal Lho, Ini yang Harus Dipikirkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR mencari korban perahu penyeberangan terbalik di Dusun Grompol, Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Gresik, Kamis (13/4/2016).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Gatot Sulistyohadi mengatakan, belum ada rencana pembangunan jembatan di Wringinanom, Gresik meski di daerah tersebut terdapat perahu tambang.

"Saya pribadi memang penasaran di mana daerah itu, apakah memang di sekitar situ tidak ada jembatan," ujar Gatot kepada TribunJatim.com, Kamis (13/4/2017).

Ia juga mengatakan untuk membangun suatu jembatan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.

Faktor pertama yang dikatakan Gatot adalah Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) atau aktivitas dan jumlah kendaraan yang lewat di sekitar daerah tersebut.

Baca: Ada Perahu Tambang Terguling, Pakde Karwo Ogah Tutup Perahu Penambangan

"Kita lihat bagaimana LHR-nya, apakah pas jam berangkat sekolah atau kerja sangat ramai atau tidak," ucapnya.

Faktor kedua adalah urgency atau kepentingan adanya jembatan di daerah tersebut bagi masyarakat.

"Misalnya untuk mengangkut hasil panen seperti tebu, atau hasil pertanian warga yang lain," tambah Gatot.

Sedangkan faktor yang terakhir adalah jarak dengan jembatan lain.

"Kalau masih 200 meter ada jembatan lagi itu kan mubadzir, dan biaya pembuatan jembatan itu tidak sedikit," ujarnya.

Ia juga mengatakan jika terlalu banyak jembatan juga akan mempersulit untuk mengatur alur lalu lintas di daerah tersebut.

Terkait apakah Wringinanom, Gresik layak dibangun jembatan, Gatot belum bisa menjawabnya.

"Dinas PU memang belum ada rencana pengecekkan ke daerah tersebut. Tapi kalau sudah ada jembatan dan mereka cuma potong kompas saja, tidak mau memutar lebih jauh sedikit ya mau bagaimana lagi," tutup Gatot.

Berita Terkini