Persegres Gresik

Kalah Lawan MU, Lagi-Lagi Persegres Kecewa Dengan Kepemimpinan Wasit

Penulis: Dya Ayu
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah kondisi saat pemain Madura United dan Persegres, official dan pihak keamanan membersihkan serta menyingkirkan gulungan kertas yang masuk kedalam lapangan, Kamis (1/6/2017) malam, di Stadion Gelora Bangkalan saat laga Madura United menjamu Persegres.

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kekalahan yang dialami Persegres Gresik United dari sang rival, Madura United, Kamis (1/6/2017) lalu, dengan skor 3-2, diklaim kembali terjadi karena ulah wasit yang tak adil.

Disampaikan Hanafi, Pelatih Persegres Gresik United, sebenarnya telah tampil all out dan bermain maksimal.

Terbukti meski diisi pemain muda yang belum berpengalaman dan hanya diperkuat satu pemain asing, Patrick Da Silva saja, Persegres mampu memberi tekanan pada Madura, dan bahkan Madura sempat kualahan diakhir babak kedua.

"Kami sudah berjuang maksimal, tapi kembali, lagi-lagi yang mist dari pertandingan kemarin adalah keputusan yang sering merugikan tim kami," kata Hanafi Pelatih Persegres Gresik United, Jumat (2/6/2017).

Menurutnya, penalti yang diberikan wasit Novari Ikhsan asal Jakarta sangat berdampak pada timnya. Apalagi pihaknya menilai jika hukuman penalti yang diberikan tak sebanding dengan pelanggaran yang dilakukan skuadnya di dalam kotak penalti.

"Kami lihat penalti yang pertama. Penalti tersebut tidak jelas dan saat eksekusinya setelah kiper kita berhasil menebis bola, tiba-tiba pemain Madura sudah maju, wasit garis tidak angkat bendera. Ini tentu juga ada masalah," jelasnya.

Sementara itu pihaknya juga menilai, timnya sering kali menjadi bahan dikerjain wasit. Sehingga prestasi Persegres sulit untuk naik.

"Sering Persegres itu digitukan, lawan Bhayangkara FC dan kemarin lawan PSM juga gitu. Ya itulah yang saya sesalkan, sebetulnya peraturanya yang benar seperti bagaimana sih?!," ujar Hanafi.

Menurutnya, perlakukan berbeda yang didapat Persegres Gresik ini terjadi karena skuadnya tak memiliki marquee player dan hanya memiliki pemain muda saja, sehingga mudah untuk dipermainkan.

"Mungkin apa wasit itu, kira-kira mikir yang tahu peraturan cuma wasit saja, dan kami tidak tahu mungkin," sindir Hanafi.

Terlepas dari itu semua, Hanafi menilai jika permainan Persegres Gresik United, sangat memuaskan, meski dirinya tetap mengakui jika untuk mengeksekusi gol masih kesulitan.

"Persegres setiap kali bermain pasti kerja keras, merekauar biasa, meskipun tandang. Tapi memang untuk cetak golnya yang kesulitan," jelasnya.

Baca: MU Geser Posisi Persipura Jayapura di Posisi Klasemen Sementara

Senada dengan Hanafi, Kapten Persegres, Herwin Tri Saputra mengatakan jika para pemain juga menyesalkan dan kecewa dengan kepemimpinan wasit.

Padahal permainan yang dihasilkan Persegres nyaris menyamai Madura yang diisi pemain berpengalaman.

"Saya kecewa dengan wasit. Secara permainan kami hampir sama dengan Madura, memang secara kualitas Madura sedikit di atas, tapi kami memiliki semangat dan disiplin yang lebih," tegas Herwin.

Akibat kekalahan ini, Persegres gagal meraih poin dan masih berada di posisi ke-17 klasemen dengan 5 poin. (Surya/Dya Ayu)

Berita Terkini