Dijenguk Pengurus Golkar, Penderita Hidrosefalus Tersenyum

Penulis: Sutono
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nestapa Bilal, Mengidap Hidrosefalus Sejak Lahir 12 Tahun Lalu

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Muhammad Bilal hanya terbaring lemah. Anak pasangan suami istri (pasutri) Budi Priyo Hartoyo (52), Khayati (48) yang berusia 12 tahun asal Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang, Jombang, ini mengidap hidrosefalus (‘hydrocephalus’) sejak lahir.

Kepalanya kian hari makin membesar. Bahkan kepala bocah berkulit kuning langsat anak nomor tiga pasutri Budi-Khayati tersebut kini besarnya tiga kali ukuran kepala orang dewasa.

Penderitaan Bilal rupanya sampai ke telinga Ketua DPD Partai Golkar Jombang Tjaturina Juliatuti. Karena itu, bersama sejumlah pengurus lainnya, Tjaturina membesuk Bilal di rumah orang tuanya, Desa Bedahlawak, tak jauh dari Sungai Brantas, Sabtu (3/6/2017).

Bilal yang mengetahui kedatangan tamu sontak matanya berbinar, senyumnya mengembang lebar. Dengan spontan dia menjawab salam itu. Selanjutnya, rombongan pengurus Golkar ini mengelilingi Bilal yang terbujur di atas kasur.

Tjaturina yang juga istri Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko mengajak Bilal bersenda gurau. Sesekali dia menenangkan Khayati yang lebih banyak tertunduk.

"Semoga ibu sekeluarga selalu diberi kekuatan," ujar Tjaturina.

Istri orang nomor satu di Jombang ini juga menyimak serius cerita yang disampaikan Budi Priyo tentang anaknya. Terutama tentang hidrosefalus yang diidap anaknya sejak 12 tahun silam.

Tjaturina mengatakan, kedatangannya bersama rombongan sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama di bulan Ramadan. Tjaturina mengaku prihatin dengan kondisi Bilal.

Dia berharap kunjungannya tersebut bisa memberi motivasi Bilal beserta orangtuanya. "Semoga sedikit yang kami berikan ini bisa meringankan beban Ibu Khayati dan keluarganya," kata Buda Tjatur (sapaan akrab Tjaturina).

Bunda Tjatur mengaku sudah menawarkan kepada keluarga Budi Priyo agar sang anak dioperasi. Masalah biaya DPD Golkar yang akan menanggungnya. Hanya saja, permintaan itu bertepuk sebelah tangan. Pihak keluarga sudah pasrah dengan kondisi Bilal.

Baca: Nestapa Bilal, Mengidap Hidrosefalus Sejak Lahir 12 Tahun Lalu

"Yang pasti kami siap membawa Bilal ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Namun pihak keluarga belum siap, dengan berbagai pertimbangan," ujar Bunda Tjatur.

Budi Priyo mengakui pasrah dengan kondisi sang anak apa adanya. Justru ketika Bilal menjalani operasi, Budi Priyo tak kuat hati. Dia khawatir terjadi sesuatu pada diri buah hatinya.

Bagi Budi Priyo, bagian kepala adalah pusat syaraf, jika ada kekeliruan dalam operasi, maka nyawa menjadi taruhan.

“Mungkin itu sudah anugerah Allah. Saya berterima kasih atas kunjungan Bunda Tjatur," kata Budi. (Surya/Sutono)

Berita Terkini