Bardenwerper bahkan menganggap Saddam sebagai orang terbaik yang pernah ia temui.
Baca: Makan Lontong Balap di Surabaya ke Mana Ya? Ini Dua Tempat yang Recommended Buat Kamu
Pernah suatu ketika, perawat pribadi Saddam, yang juga orang Amerika, yakni Ellis, berduka.
Ellis ditinggal mati kakak yang sangat ia sayangi.
Reaksi Saddam membuat Bardenwerper kagum.
"Ia memeluk Ellis, dan mengatakan: Aku yang sekarang akan jadi kakakmu," ujar Saddam.
Yang mengejutkan, saat Bardenwerper mengisahkan hari di mana Saddam dieksekusi mati.
Baca: Seakan Dikucilkan, Ini 7 Fakta Unik Qatar, dari Balap Unta Pakai Robot Sampai Didenda Gegara Lampu
Bardenwerper menyebut, 12 tentara penjaga Saddam tanpa kecuali, semua merasa berduka dan kehilangan Saddam Husein.
"Aku hampir merasa seperti seorang pembunuh, seperti aku disuruh membunuh sahabatku sendiri," ujar Adam Rogerson, seorang tentara, kepada Bardenwerper.
"Rasanya seperti aku kehilangan anggota keluargaku," ujar Bardenwerper.
Baca: Kedua Putri Yana Zein Tak Hadiri Tahlilan Ibunya, Sang Kakek Ungkap Alasannya, Gara-gara Si Nenek?
Bardenwerper juga mengisahkan adegan mengharukan ketika Saddam diarak menuju tiang gantung.
Saat itu, para pembelot Saddam memukuli dan meludahi Saddam.
Karena sedih melihatnya, seorang tentara AS penjaga Saddam, bahkan ada yang hendak melompat ke kerumunan untuk menghentikan itu.
Tapi, aksinya itu dihentikan oleh tentara lain, karena dinilai bisa membahayakan dirinya.
Baca: 5 Tips Meninggalkan Rumah Saat Mudik, Nomor Tiga Banyak Dilupakan Padahal Sangat Rawan
Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di Grid.ID dengan judul Bikin Amerika Malu, Tentara AS ini Ungkap Pengakuan Mengejutkan Soal Sosok Saddam Husein.