Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sundah Bagus Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lebaran pasti lah dinanti para perantau untuk mudik ke kampung halaman.
Ini bertujuan untuk melepas rindu maupun ajang berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara yang jarang bertemu.
Namun hal tersebut tidak dirasakan oleh Wahyu (45), Tedi (23), dan Ripa (25), tiga orang perantau dari Desa Cipedes, Kec Cipedes, Kab Tasikmalaya, Jawa Barat.
Mereka merantau ke Sidoarjo, Jawa Timur, untuk menjadi tukang parkir di Terminal Purabaya (Bungurasih).
Baca: Gus Ipul Temukan 13 ASN di Bappeda Tidak Masuk Kerja Usai Masa Lebaran, Apa Alasannya?
Saat ditanyai TribunJatim.com soal mudik Lebaran, ketiganya sepakat menjawab, masih belum ada uang untuk pulang ke kampung halaman.
"Mungkin baru besok tanggal 12 Juli mudiknya," jawab Wahyu dengan logat khas Sundanya.
Di sisi lain Tedi mengatakan, usaha parkir yang digelutinya tidak bisa ditinggal.
"Soalnya buka 24 jam dan sayang kalau tiba-tiba ditutup karena yang jaga pada mudik," ujar Tedi.
Pasalnya, usaha parkir yang sudah dirintis oleh Wahyu itu telah berjalan hampir 12 tahun.
Para perantau yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, ini sudah turun menurun mengelola bisnis parkir di Terminal Bungurasih.
Baca: Pepes Ternyata Jadi Kuliner Favorit Barack Obama, Berasal dari Pedesaan Begini Asal-usulnya
Namun saat ini, empat orang rekan kerjanya yang lain akan segera kembali ke terminal untuk melanjutkan usaha parkirnya.
Empat orang temannya itu dikasih jadwal mudik dahulu.