Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Jombang siap membina dan merangkul anggota dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) usai dibubarkan oleh pemerintah.
Pembinaan tersebut akan dilakukan melalui Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor yang merupakan lembaga semi otonom di GP Ansor Jombang.
"Di Rijalul Ansor kami siap berdiskusi, menjawab keraguan serta mengembalikan pemahaman bagi eks HTI untuk kembali beragama Islam yang rahmatan lil alamin," kata Ketua GP Ansor Jombang Zulfikar Damam Ikhwanto kepada Surya, Selasa (1/8/2017).
Dengan begitu, para eks HTI akan dipahamkan tentang Islam dan nasionalisme yang tidak bisa dipisah-pisahkan, saling mengisi dan menguatkan.
"Pancasila, NKRI, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan ini memandu kita dalam hidup berbangsa dan bernegara, untuk itu harus kita hormati," tegas Gus Anto, panggilan akrab Zulfikar Damam Ikhwanto.
(Hanya Divonis 18 Tahun, Perempuan ini Siap Membunuh Dimas Kanjeng)
Gus Anto, menjelaskan, Rijalul Ansor merupakan media berdakwah di GP Ansor. Di samping menjadi majelis zikir dan salawat, juga sekaligus menjadi majelis ilmu.
"Rijalul Ansor ini bertujuan di antaranya untuk merevitalisasi nilai dan tradisi NU. Juga melakukan kajian berbagai problematika keislaman, membahas aqidah ahlus sunnah wal jama'ah an nahdliyah, dan berbagai pemahaman soal Islam, termasuk strategi dakwah," imbuhnya.
(Sesaat Jelang Berangkat, Jemaah Surabaya ini Meninggal Dunia)
(Dua WNA China yang Sembunyi di Lamongan Akhirnya Dideportasi)
Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto mengapresiasi langkah GP Ansor yang mau merangkul eks HTI jika sudah tidak lagi menjadi bagian dari HTI.
"Langkah dari ormas di Jombang yang merangkul mereka, salah satunya termasuk GP Ansor harus kita apresiasi. Selain itu juga ada Pemuda Muhammdiyah yang siap membina," tegasnya. (Surya/Sutono)