Menurut Pramu, dirinya meminta perangkat untuk melacak keberadaan Op dan Anis yang dikabarkan selamat.
Namun perangkat tersebut mendapatkan Op sudah meninggal dunia pada Jumat (11/8/2017).
"Dari hasil pelacakan, diketahui Op berasal dari Tales (Kecamatan Ngadiluwih), Kediri. Tapi Op meninggal pada malam Sabtu," ungkap Pramu.
Kini pihaknya masih melacak keberadaan Anis.
Anis dikabarkan satu-satunya pemandu lagu yang kemungkinan dalam keadaan sehat.
Sebab, Anis beberapa kali minta air kelapa karena sudah tidak kuat minum minuman keras.
Dari informasi yang didapat, Anis dirawat di Rumah Sakit Aura Shifa di Ploso Klaten, Kabupaten Kediri.
Namun setelah dilacak di rumah sakit tersebut, Anis tidak ditemukan.
"Nomor teleponnya ada, tapi sudah dipegang sama laki-laki. Entah siapa, setelah itu mati," tambah Pramu.
Masih menurut Pramu, sebelumnya seorang pemandu lagi lain, Pipi juga meninggal dunia di Nglampir, Kecamatan Bandung.
Saat itu Pipi disembunyikan di rumah seseorang bernama Edy Sancoko.
Karena itu Pramu berharap, polisi lekas meminta penjelasan dari Edy.
"Bagaimana pun dia yang paham, kenaka Pipi sampai ada di rumahnya. Terus bagaimana kondisi Pipi sebenarnya sampai meninggal dunia," tegas Pramu.
Sedangkan pemilik Cafe Bengawan, Temi juga tidak bisa dilacak.
Telepon genggamnya juga dimantikan.