Tiga Bulan Aliran Air PDAM Surabaya Macet Total, 250 KK ini Kelimpungan, Protesnya Juga Tak Digubris

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kandangan Mulya menyiapkan ember menunggu kiriman air pdam, Rabu (23/8/2017). Sebanyak 350 KK kesulitan air bersih karena sudah 3 bulan lebih kran air PDAM tidak mengalir.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puluhan warga RT 7 RW 1 Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya tampak mengantri di sepanjang gang Jalan Kandangan Mulya III C.

Puluhan bak, galon, dirijen, dijajar memanjang sepanjang gang sebagai wujud protes tidak mengalirkan air dari PDAM.

Bukan sehari dua hari, warga kampung berpenduduk 250 kepala keluarga (KK) di enam RT RW 1 ini tidak kebagian aliran air.

Melainkan sudah tiga bulan air PDAM tidak mengalir sama sekali di kampung mereka dan kran hanya mengluarkan angin.

Mereka dibuat kecewa lantaran sudah sejak pekan lalu dijanjikan akan mendapatkan kiriman air dari PDAM.

(Kembangkan Surabaya City Hub, Pemkot Akan Sediakan Kereta Api Menuju Pelabuhan dan Bandara)

Nyatanya hingga Rabu (23/8/2017) tidak ada kiriman air bersih dari mobil tangki yang dikirimkan oleh PDAM Kota Surabaya.

"Kami sudah menunggu dari pagi, RT lain ada yang sudah di RT 9, kami katanya hari ini dapat, tapi belum juga dari pagi kami sudah standby menunggu kiriman air yang datang," tegas Kustinah, warga RT 7.

Ia mengaku sehari ia harus menbutuhkan air sebanyak satu geledek. Yang harus dibeli dengan harga cukup mahal yaitu Rp 20 ribu per geledek berisi enam dirigen.

Sedangkan jika mengambil air langsung dari Bringin hanya Rp 10 ribu per enam dirigennya. Namun tenaganya justru tidak memungkinkan.

"Padahal satu hari ya nggak cukup untuk satu geledek. Butuhnya dua lah, minimal tergantung dengan jumlah KK nya. Namun kalau beli dua geledek ya nggak nututi uangnya," kata Kustinah.

(Naik Kereta ke Surabaya Bawa 4 Kg Sabu, Wanita ini Sembunyikan di Barang Empuk Kesukaannya)

(Inilah Detik-detik Sebelum Pemuda Sidoarjo Tewas Diterjang Ombak Pulau Gili Ketapang)

Hal senada juga disampaikan oleh Riamah. Ibu satu anak ini nengaku kesal dengan PDAM. Pasalnya warga semua sudah berupaya melapor ke PDAM kondisi kran air yang mati.

Halaman
123

Berita Terkini