TOP 5 Jawa Timur

TOP 5 Jawa Timur dari Terungkap Pembunuh Pasutri Hingga Ketahuan 'Tiduri' Istri Orang Lalu Diarak

Penulis: Edwin Fajerial
Editor: Edwin Fajerial
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berikut ini lima berita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Selasa (23/8/2017):

1. Terungkap, Usai Tertangkap Polisi, Pembunuh Pasutri Ternyata Punya Hubungan dengan Sang Wanita

Masyarakat Mojokerto dikejutkan dengan adanya sebuah peristiwa.

Peristiwa itu adalah pembunuhan pasangan suami istri (pasutri).

Pasutri yang tewas itu adalah Komariah dan Wiyono, warga Dusun Suruh, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (21/8/2017).

Keduanya tewas, usai seorang pria memasuki rumahnya.

Pria tersebut membacok pasutri itu dengan sebilah celurit hingga tewas.

Usai terjadinya pembunuhan itu, polisi pun melakukan perburuan terhadap pelaku.

Usaha polisi untuk memburu pelaku akhirnya membuahkan hasil.

Pelarian Saiman, pelaku pembacokan istrinya dan suami sirinya berakhir, Selasa (22/8/2017).

Satreskrim Polreskab Mojokerto bersama Ditreskrimum Polda Jatim dengan dibantu Polres Sampang, berhasil membekuk Saiman.

Pelaku dibekuk kurang dari 24 jam pasca aksi yang dilakukannya di Dusun Tambaksuruh, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto pada Senin (21/8/2017) dini hari.

Penangkapan terduga pelaku itu dibenarkan Kapolreskab Mojokerto AKBP Leonardus Harapantua Simarmata Permata.

"Iya, pelaku sudah tertangkap. Saat ini masih proses penyelidikan," katanya saat dikonfirmasi Surya, Selasa (22/8/2017).

Informasi yang didapat, terduga pelaku berhasil ditangkap Jalan Raya Desa Bucin, Kecamatan Rapah, Kabupaten Sampang, Madura, sekitar pukul 18.00 WIB.

Saiman sengaja kabur pasca membacok Komariah yang berstatus istri sah yang sejak 2007 telah dinikahinya, dan Ahmad Wiyono suami siri Komariah.

Setalah membacok dua korban dengan celurit, pelaku pun kabur dengan menggunakan ojek ke arah Terminal Kertajaya.

Namun, sebelum sampai di terminal, pelaku terlebih dahulu membuang celurit dan jeket kulit di sungai Brantas untuk menghilangkan barang bukti.

2. Dibela-belain Pura-pura Salat di Masjid Buat Curi Kotak Amal, Ternyata Pria Ini Cuma Dapat Beginian

Aksi pencurian saat ini kian nekat.

Berbagai cara, atau modus dilakukan oleh para pelaku.

Bahkan, mereka tampaknya juga sudah tidak pandang bulu mengenai lokasi sasarannya.

Termasuk juga rumah ibadah.

Tak pelak warga mengamankan tersangka dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Wates.

Modus yang dilakukan tersangka ini yakni berpura-pura salat di masjid tersebut. Setelah dirasa sepi tersangka Rohmat AP beraksi.

Ia memakai obeng untuk mencongkel engsel kotak amal yang ada di dalam masjid tersebut.

Apes perbuatannya itu dipergoki oleh warga bernama Abdullaoh Burhanuddin (41) dan Heru Sutrisno (30) yang sudah curiga oleh kedatangan pria tak dikenal tersebut.

Kapolsek Polsek Wates, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ahmad Ridwan mengatakan adapun barang bukti yang disita berupa satu buah tas kecil warna abu-abu, satu buah obeng dan satu unit sepeda motor Vega ZR warna hitam S 2286 YB.

Selain itu, pihaknya juga mengamankan kotak amal masjid, satu engsel kotak amal dalam kondisi rusak beserta uang tunai sebesar Rp. 18.000.

"Modus tersangka yakni mengambil barang berupa uang dengan cara merusak. Biasanya, tersangka beraksi pada malam hari," tutur AKP) Ahmad Ridwan kepada SURYA, Selasa (22/8/2017).

3. Ditemukan di Puncak Gunung Lawu, Berikut 4 Fakta Dibalik Tewasnya Sularno, Si Pendaki Profesional!

Seorang pendaki ditemukan tewas di puncak Gunung Lawu, Selasa (22/8/2017).

Sularno, warga Desa Sidomulyo, RT03/RW09, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, ditemukan tewas tergeletak di Pos V, Argodalem, Puncak Gunung Lawu.

alan masuk pendakian puncak Gunung Lawu di Cemorosewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan ditutup sementara, Selasa (22/8/2017). (SURYA/DONI PRASETYO) ()

Saat ini evakuasi jenazah Sularno dilakukan lewat jalur pendakian Cemorosewu, Plaosam, Magetan.

Menurut informasi, Sularno meninggal di puncak Gunung Lawu sekitar pukul 07.50 WIB.

Namun, masih belum diketahui penyebab kematiannya secara pasti.

Kabar meninggalnya pendaki tersebut tentunya membuat para pendaki lain berduka.

Dibalik insiden tewasnya pendaki gunung Lawu, berikut lima fakta dibalik meninggalnya Sularno!

a. Meninggal Usai Upacara Kemerdekaan

Merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, para pendaki biasanya mengibarkan bendera di puncak gunung.

Mereka menggelar upacara di gunung yang ada di Indonesia.

Sulamto, adik kandung korban mengatakan bahwa Sularno terakhir kali pamit mendaki pada hari Rabu (16/8/2017).

Ia pamit melakukan pendakian untuk mengikuti upacara Kemerdekaan Republik Indonesia di Puncak Gunung Lawu selama sepekan.

b. Pendaki Profesional

Sularno (50) merupakan seorang pendaki profesional yang sudah mendaki berkali-kali.

Bahkan, dia sudah mendaki puluhan kali ke puncak Gunung Lawu.

Kematian Sularno tentunya mengejutkan keluarga karena ia terkenal sebagai pendaki profesional.

c. Tuna Rungu

Tak disangka, Sularno yang merupakan pendaki profesional tersebut menyandang tuna rungu.

Adik kandung Sularno, Sulamto, menjelaskan bahwa saudaranya tersebut memiliki ciri-ciri rambut gondrong, gigi depan ompong, kaki kanan pincang.

d. Jalur Pendakian Ditutup

Tewasnya pendaki puncak Gunung Lawu langsung disikapi serius oleh pengelola dan aparat.

Kapolsek Plaosan, Polres Magetan AKP Ruwajianto mengatakan dengan adanya kejadian tersebut, untuk sementara pintu masuk jalur pendakian puncak Gunung Lawu ditutup.

Jalur yang ditutup akan dipakai untuk proses evakuasi korban.

Namun, penutupan pintu masuk jalur pendakian Gunung Lawu masih belum ditentukan sampai kapan.

4. BREAKING NEWS - Pendaki Gunung Lawu Tewas di Puncak Argodalem

Sularno (50) warga Desa Sidomulyo, RT03/RW09, Kecamatam Matesih, Kabupaten Karanganyar, ditemukan tewas tergeletak di Pos V, Argodalem, Puncak Gunung Lawu, Selasa (22/8/2017).

Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan Ferry Yoga Saputra, penemuan jenazah seorang pendaki Gunung Lawu tersebut diketahui setelah BPBD Kabupaten Magetan mendapat telepon, Selasa (22/8/2917) sekitar pukul 06.00 WIB.

Para pendaki Gunung Lawu saat mengikuti upacara bendera di Pos Cemoro Sewu. (TRIBUNNEWS.COM) ()

"Yang menghubungi kami, komunitas anak-anak Gunung Lawu," ujarnya, kepada Surya.

Setelah itu, petugas BPBD Magetan langsung meluncur ke pintu masuk puncak Lawu di Cemorosewu pukul 07.15 WIB dan ternyata informasi tersebut benar.

5. Waduh, Ketahuan 'Tiduri' Istri Orang, Pria di Ponorogo Diarak Tanpa Kenakan Busana

Seorang Duda beranak satu dapat hukuman memalukan dari warga desa Dukuh Walikukun, Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin (21/8/2017) sore.

Bagaimana tidak, pria bernama Gun (44) ini diarak keliling kampung tanpa mengenakan busana.

Warga murka lantaran mengetahui Gun telah meniduri istri orang.

Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto, Senin ( 21/8/2017) malam, mengatakan, pemuda di Dukuh Walikukun menangkap basah Gun saat hendak keluar rumah lewat pintu belakang.

Saat itu, Gun diduga usai meniduri Sun (46).

Setelah ditangkap, Gun kemudian diarak dalam keadaan telanjang.

Gun baru diberi sarung ketika sudah sampai di rumah kepala desa.

Selanjutnya Gun dan Sun dijemput anggota Polsek Sukorejo. Keduanya dijerat dengan tuduhan perzinahan.

Berita Terkini