TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Simpang tiga Pasar/Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan mendadak riuh ketika seorang balita, Ika (4) ditemukan bengong seorang diri, Kamis (31/8/2017) sekitar pukul 05.00 WIB.
Tak seorang pun warga mengenalnya. Sementara Ika tak mampu menyebutkan dari mana asalnya.
Ia lantas diantarkan warga ke Polsek Blega yang hanya berjarak beberapa ratus meter.
Kehadiran bocah tersebut tentu saja membuat warga heran dan bertanya bagaimana gadis kecil itu tiba-tiba berada di simpang tiga pasar seorang diri?
(Long Weekend Idul Adha, Harga Tiket Pesawat Naik Hingga Dua Kali Lipat)
Sejumlah warga menduga, Ika yang menggunakan kaos lengan panjang berwarna merah muda bergaris merah dipadu celana panjang warna hitam itu tertinggal orang tuanya ketika bus antarkota berhenti sebentar. Karena para penumpang membeli buah atau oleh-oleh di depan pasar.
Kapolsek Blega AKP Hartanta juga menduga, Ika keluar dari pintu mobil pribadi tanpa sepengetahuan orang tuanya yang berhenti sebentar untuk membeli buah di pasar.
"Saat orang tuanya turun, mungkin pintu mobil terbuka. Turunlah dia (Ika) tanpa diketahui. Atau bisa saja ia turun dari bus dan orang tuanya kembali naik begitu saja usai belanja," ungkap Hartanta, ketika mengurai kepadatan arus lalu-lintas di depan Pasar Blega.
(Perempuan Lakarsantri Surabaya Tewas Penuh Luka dan Bersimbah Darah di atas Kasur)
Polsek Blega bergerak cepat dengan menyebar foto Ika bersama Aiptu Soni dengan caption, 'Anak hilang brangkali ad yg kenal sm anak ini atau ortunya anak ini trun dri bus dpasar blega jam 05.00 wib skrg ad dpolsek blega mhon bantu share biar cpt ktemu sm ortux'.
Kontan saja, foto Ika yang tengah duduk bersila sambil memegang gadget itu menjadi viral di media sosial facebook, whatsApp, dan instagram. Gadget yang dipegangnya adalah milik anggota polsek.
"Ia tidak bisa menyebut dari mana asalnya, siapa nama ayah dan ibunya. Gadget itu untuk menghiburnya sambil menunggu kedatangan orang tuanya," jelas Hartanta.
(Bocah 13 Tahun ini Belajar Curi Motor Pakai Kunci Lemari, Kepergok dan Dikepung Massa, Hingga)
Setelah tujuh jam setengah atau sekitar pukul 11.30, suasana haru pecah di Mapolsek. Tangis kedua orang tua Ika, Yayak dan Narsih tak terbendung.
Keduanya langsung memeluk Ika dan menceritakan bagaimana anaknya tertinggal.
Hartanta menjelaskan, usai menurunkan barang bawaan dari bus, kedua orang tuanya tidak bersama-sama menuju rumahnya.
Yayak mampir menemui ibunya di dalam pasar. Sementara Narsih langsung ke rumah dengan berjalan kaki.
"Nah, si ibu beranggapan Ika dibawa ayahnya ke pasar. Begitupula sebaliknya. Ayahnya kembali ke rumah menjelang siang," terangnya.
(Anggota Club Menembak Jaguar Merampok di Magetan, Senjata Khusus Inilah yang di pakai)
Saat ayahnya tiba di rumah, lanjutnya, suasana geger. Yayak menanyakan keberadaan Ika kepada istrinya yang tengah terlelap tidur. Kegaduhan memantik tetangganya mendekat.
"Akhirnya, keduanya dikabari bahwa ada seorang anak di mapolsek. Mereka bergegas kemari. Mereka warga Blega tapi tinggal di Malang," katanya.
Atas kejadian ini, Hartanta mengimbau masyarakat untuk tidak lalai dalam pengawasan terhadap anak. Terlebih terhadap anak di bawah usia lima tahun.
"Jangan meremehkan pengawasan terhadap anak, jangam sembrono. Pengawasan harus melekat, apalagi anak seusia Ika," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)