Puluhan Tahun Faktanya Tak Terkuak, Inilah Luka-luka Mengerikan yang Dialami Korban G30S/PKI!

Penulis: Ani Susanti
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pahlawan Revolusi

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti

TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa tragis G30/SPKI masih menyisahkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia.

Bagaimana tidak, jutaan nyawa harus melayang karena buah dari pemberontakan tersebut.

Pada malam 30 September dan 1 Oktober 1965, enam jenderal senior Indonesia dibunuh dan mayat mereka dibuang ke dalam sumur bernama Lubang Buaya.

Pembunuh para jenderal mengumumkan keesokan harinya bahwa Dewan Revolusi baru telah merebut kekuasaan, yang menyebut diri mereka "Gerakan 30 September ("G30S").

(Peristiwa Tragis Usai G30S/PKI, Pembantaian Jutaan Orang Hingga Pelemparan Batu Saat Pemakaman!)

Kehilangan para petinggi jenderalnya tentu menjadi duka bagi para prajurit TNI AU.

Para jenderal tersebut dibunuh dengan banyak cara, meski kebanyakan adalah ditembak.

Luka yang dialami oleh Ahmad Yani, Raden Suprapto, Mas Tirtodarmo Haryono , Siswondo Parman, DI Panjaitan, dan Sutoyo Siswomiharjo tersebut tak pernah diketahui publik dan selalu menjadi rahasia.

Dilansir Intisari September 2009 dalam judul “Saksi Bisu dari Ruang Forensik”, terdapat penjelasan mengenai fakta-fakta yang tersembunyi di balik bangsal-bangsal forensik.

(Ingin Nonton Bareng Film G30S/PKI? Kamu Bisa Datang ke Sini, Catat Waktu dan Tempatnya Ya!)

Cerita “pencungkilan” mata dan “pemotongan” penis memang sudah terlebih dahulu terdengar di masyarakat sekitar.

Tepatnya setelah para korban G30S ditemukan di dalam sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur, 4 Okotober 1965.

Tubuh mayat-mayat jenderal itu lantas dibawa ke RSPAD guna diotopsi.

Mengenang G30S: Tidak Ada Pencukilan Mata (intisari-id)
Halaman
123

Berita Terkini