TOP 5 Jawa Timur

Dari Khofifah Maju Pilgub Jatim Lewat Demokrat Hingga Warga Lamongan Ditangkap karena Gabung ISIS

Penulis: Edwin Fajerial
Editor: Edwin Fajerial
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima kolasse foto berita Jatim terpopuler

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berikut lima berita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Minggu (2/10/2017):

1. Mengejutkan, Khofifah Tiba-tiba Maju Pilgub Jatim Lewat Partai Demokrat, Padahal Sebelumnya . . .

Pertarungan Pilgub Jatim 2018 makin menarik dan penuh kejutan.

Ini setelah Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa maju mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) lewat Partai Demokrat Jatim.

Pendaftaran Khofifah dilakukan ke kantor DPD Partai Demokrat Jatim, di Jalan Kertajaya, Surabaya, Sabtu (30/9/2017) malam. 

Ketua Umum PP Muslimat NU ini akhirnya secara tak terduga mendaftar lewat Demokrat, setelah partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memperpanjang waktu pendaftaran. 

Ketua Desk Pilkada DPD Partai Demokrat Jatim, Renville Antonio mengatakan, Khofifah melakukan pendaftaran sebagai Bacagub di hari terakhir waktu pendaftaran dibuka alias di injury time.

"Iya, Bu Khofifah mendaftar (ke Partai Demokrat) sebagai bakal calon gubernur Jatim. Tadi malam daftarnya," ungkap Renville Antonio saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Minggu (1/10/2017).

Menurut Renville, saat Khofifah mendaftar, dirinya sendiri yang menerima berkas pendaftarannya. Selain itu, sejumlah pengurus lainnya juga ikut mendampingi Renville, yang juga Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim ini.  

"Tapi yang datang, bukan Bu Khofifah sendiri. Beliau mengutus dua orang untuk mengambil formulir dan mendaftarkan Bu Khofifah sebagai calon Gubernur Jatim,” tegas Renville.

Meski tidak datang sendiri, saat proses pendaftaran dilakukan, posisi Khofifah, kata politisi yang juga Anggota DPRD Jatim ini, sedang berada di Jawa Timur.

"Karena ada tugas Kementerian, beliau tak bisa datang dan mengirim utusan dengan kuasanya untuk mendaftar menjadi Bacagub," tandasnya.

Dengan resmi mendaftar lewat Partai Demokrat, Khofifah menjadi tokoh keenam yang maju dan mendaftar sebagai Bacagub atau Bacawagub di partai Demokrat.

Sebelum dia,  lima nama lain sudah terlebih dahulu mendaftar pada pembukaan pendaftaran tahap pertama.

Yakni, Wagub Jatim  Saifullah Yusuf, Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti, Kepala Inspektorat Pemprov Jatim Nurwiyatno, Anggota DPR RI Nurhayati Ali Assegaf dan Kombes Pol Syafiin.

"Tahap satu ada lima orang yang daftar, sedang pada tahap dua hanya Bu Khofifah yang daftar," pungkas Renville Antonio. 

2. Mensos Khofifah Daftar Bacagub Jatim di Demokrat Lewat Dua Utusannya, Renville: Keputusan Ada di DPP

 Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa resmi mendaftar bakal calon gubernur (bacagub) di DPD Demokrat Jatim, Jalan Raya Kertajaya Indah, Surabaya, Sabtu (30/9/2017) malam.

"Dua orang utusannya yang melakukan pendaftaran dan pengambilan formulir, lalu saya sendiri yang menerima kedua utusan Bu Khofifah itu," kata Sekretaris DPD Demokrat Jatim Renville Antonio saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Minggu (1/10/2017).

Kedua utusan Khofifah tersebut, kata Renville, dibekali surat kuasa resmi dari pihak Khofifah.

Menurut penjelasan dari utusannya, Renville mengatakan bahwa saat itu Khofifah memang sedang ada di Jawa Timur tengah melakukan tugas Kementerian Sosial.

"Karena ada tugas Kementerian, makanya beliau mengirim utusan dengan kuasanya untuk mendaftar menjadi bacagub," beber Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jatim mengulangi pernyataan utusan Khofifah itu.

Ditanya terkait sah atau tidaknya pendaftaran Khofifah, Renville mengaku belum bisa memberikan jawaban. Pasalnya, sang calon tidak datang sendiri mengambil formulir pendaftaran.

Di sisi lain, Partai Demokrat juga tidak mungkin menolak pendaftaran hingga batas akhir waktu yang ditentukan pada pendaftaran tahap 2 ini.

"Kita belum bisa kasih kepastian, DPD Demokrat Jatim menyerahkan semuanya kepada DPP Partai Demokrat di Jakarta. Diterima atau tidak, kami serahkan keputusan disana," Kata Renville Antonio.

Dirinya mengungkapkan bahwa Khofifah Indar Parawansa tidak daftar secara langsung. Melainkan melalui utusan untuk mendaftar sebagai kandidat calon gubernur Jawa Timur untuk Pilkada 2018 nanti.

“Yang datang ke kantor DPD Partai Demokrat dua orang utusannya, mereka mendaftar dan mengambil formulir pendaftaran calon Gubernur Jatim,” kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim tersebut.

Kedua utusan Khofifah tersebut, kata Renville, dibekali surat kuasa resmi dari pihak Khofifah.

Menurut penjelasan dari utusannya, Renville mengatakan bahwa saat itu Khofifah memang sedang ada di Jawa Timur.

"Karena ada tugas kementerian, makanya beliau mengirim utusan dengan kuasanya untuk mendaftar menjadi bacagub," beber Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jatim mengulangi pernyataan utusan Khofifah.

Untuk diketahui, Khofifah tercatat menjadi pendaftar di partai Demokrat keenam. Sebelumnya,  ada nama Wagub Jatim  Saifullah Yusuf, Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti, Kepala Inspektorat Jatim Nurwiyatno, Anggota DPR RI Nurhayati Ali Assegaf dan Kombes Pol Syafiin.

3. Mensos Khofifah Ikut Daftar, Jumlah Calon yang Sudah Daftar Bacagub Jatim di Demokrat Jadi Segini

Pendaftaran bakal calon gubernur (bacagub) Khofifah Indar Parawansa di DPD Demokrat Jatim kemarin malam, Sabtu (30/9/2017) menciptakan rekor terbaru bagi Demokrat jelang Pilkada Jatim 2018.

Diketahui, Demokrat membuka pendaftaran Bacagub selama dua periode, pada periode pertama (12-31/7/2017) ada lima nama yang masuk, di antaranya Wagub Jatim  Saifullah Yusuf, Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti, Kepala Inspektorat JatimNurwiyatno, Anggota DPR RI Nurhayati Ali Assegaf dan Kombes Pol Syafiin.

Ilustrasi Partai Demokrat ()

Sementara pada periode kedua (20-30/9/2017)  ada satu nama saja, yakni Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Tercatat, saat ini rekor terbanyak pendaftar jelang Pilgub Jatim 2018 dipegang Partai Demokrat yang diikuti enam tokoh yang semuanya mendaftar sebagai calon Gubernur.

Beberapa partai, selain Demokrat tampaknya banyak juga  yang membuka pendaftaran, diantaranya PDIP, Hanura, Golkar, dan PPP.

Ada lima nama yang telah mendaftar di DPD PDIP Jatim, yaitu Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Wakil Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Anggota DPRD Jatim Suhandoyo, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, anggota DPR RI Said Abdullah, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Rincinya, satu pendaftar mengambil formulir sebagai bakal calon gubernur, yakni Saifullah Yusuf, sementara sebagai bakal cawagub ada Kusnadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, 

Sementara, empat pendaftar lainnya yakni Suhandoyo, Budi Sulistyono, MH Said Abdullah, dan Abdullah Azwar Anas mengambil formulir, baik sebagai bakal cagub maupun cawagub.

Lalu, untuk Golkar ada lima nama bacagub dan bacawagub, yakni Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Kombes Pol Syafiin, Inspektorat Pemprov Jatim Nurwiyatno, mantan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Subagio, dan anggota DPR RI Fraksi Golkar Ridwan Hisjam.

Untuk PPP ada dua nama, yakni Wagub Jatim Saifullah Yusuf dan Kombespol Syafiin.

Lalu untuk Partai Hanura, ada satu nama saja, yakni Wagub Jatim Saifullah Yusuf 

Sementara keempat partai Gerindra, PKS, Nasdem, dan PAN kompak hingga kini belum membuka pendaftaran calon jelang Pilgub Jatim 2018.

Tentu berbeda dengan PKB yang sudah mewacanakan sekaligus memastikan secara terbuka bakal mengusung Gus Ipul tanpa ada mekanisme pendaftaran terlebih dahulu.

4. Ada 13 Jemaah Haji Asal Debarkasi Surabaya yang Meninggal, Lihat di Sini Daftarnya!

Tercatat setidaknya  ada 13 jemaah haji yang sakit dan masih di rawat di Rumah Sakit di Arab Saudi.

13 jemaah ini juga tak bisa pulang sebelum pulih dan dinyatalan kesehatannya layak untuk naik pesawat terbang.

"Jumlah angka ini sudah menurun dibandingkan sepekan lalu. Sepekan lalu angkanya sekitar 20 jemaah yang sakit," jelas Sugianto, Sekretaris I Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jatim, Minggu (1/10/3017).

Sugianto juga menjelakaskan, dari jemaah yang sempat sakit ini 13 diantaranya sudah meninggal dunia.

Hanya saja, beberapa diantaranya juga sudah sembuh dan dipulangkan ke tanah air.

"Yang meninggal dunia terbanyak dari jemaah haji Jawa Timur, untuk Wilayah Bali dan NTT( Nusa Tenggara Timur) hampir tak ada yang meninggal," lanjutnya.

Sugianto memaparkan, untuk 13 jemaah haji yang masih sakit dan belum bisa dipulangkan yakni : 

1. Kusnan Mustam Umar kloter 1 Kab. Kediri (serangan jantung) - KKHI Mekkah

2. Sunarti pontjokarjo Mustofa kloter 4 Kab Kediri (Pneumonia) - RSAS King Abdullah

3. Moh. Muhtar Abdulloh kloter 4 Kab. Kediri (heat stroke) - RSAS King abdullah

4. Kalam Sakur Kasmin kloter 14 Bojonegoro (HT + DM)

5. Sutikno Salim Sondong kloter 17 Tuban (sesak + heast failure)

6. Karmi Warno Podo kloter 20 Lamongan (Fr. Femur + dementia)

7. Asmat suliha Amir kloter 31 Jember (psikosis akut)

8. Mohammad Daim Suseno kloter 37 Banyuwangi (sesak +heast failure)

9. Suatim Marsait Dolah kloter 41 Kabupaten Malang (headstroke)

10. Kasijadi Zaenal Fatah Abdul H kloter 47 kabupaten Pasuruan (cardiovascular)

11. Nurbuna munali bahet kloter 54 Lumajang (perforasi/gangguan usus)

12. Ponsari nur jamino kloter 55 Lumajang (dementia)

13. Asmunah Dul Ngali kloter 58 Sidoarjo (pneumonia).

5. Gabung ISIS dan Ajak Video Call, Dua Warga Lamongan Ditangkap di Istanbul Turki

Dua warga Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur kembali menggegerkan. 

Warga yang sama-sama sudah berkeluarga ini bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dan dikabarkan ditangkap ketika hendak beraksi di Instanbul.

"Benar keduanya itu warga Lingkungan Sidokumpul," kata Lurah Blimbing Toha Mansyur saat dikonfirmasi Surya, Minggu (01/10/2017).

Pria Asal Lamogan Diduga Teroris Jaringan ISIS. ()

Mansyur mengungkapkan, informasinya keduanya itu berangkat sekitar setahun lalu. Namun ia tidak tahu persis kapan berangkatnya. Karena kepergian mereka itu tidak sepengetahuan Kelurahan.

Dua warga Paciran yang ditangkap di Instanbul adalah, Erik Dwi Purwanto (33) warga Lingkungan Sidokumpul RT 02 RW 10 Kelurahan Blimbing Paciran dan Musta'in (43) warga RT 01 RW 10 Lingkungan Sidokumpul Blimbing Paciran.

Hanya saja terduga teroris, Mustain itu kini sudah pindah di Dusun Dengok RT 003 RW 008 Desa Kandangsemangkon Kecamatan Paciran.

"Saya memang sudah mendengar itu, kalau warga Blimbing tertangkap di Intanbul karena ikut ISIS," kata Mansyur.

Hanya, dirinya tidak tahu pasti bagaimana keduanya ditangkap. Pihak kelurahan juga tidak kedatangan Densus 88 atau pihak kepolisian terkait tertangkapnya dua warga Blimbing ini di Instanbul.

Dua terduga itu menurut Mansyur, semasa di Blimbing sebelum akhirnya berangkat bergabung dengan ISIS adalah jamaah kelompok tertentu yang kerap mengikuti pengajian di musalah wedok.

Mansyur memastikan, saat keduanya masih di Blimbing tidak pernah melakukan kegiatan yang aneh - aneh. Tapi sebatas pengajian oleh massa yang sealiran dengan Erik.

Sementara itu tertangkapnya Mustain, salah warga Kandangsemangkon dibenarkan Kepala Desa Kandangsemangkon, Agus Muyono.

Kepastian itu juga dapatkan keterangan dari istri terduga, Hermin yang ditemuinya.

"Betul, Mustain itu warga saya dan ketangkap di Istanbul," ucap Agus.

Saat berangkat pada 25 Juli 2017, pada istinya Mustain pamit hendak pergi  melaut dengan segala perbekalan nelayan karena pekerjaannya sebagai nelayan.

Hampir dua bulan, Mustain tidak pernah pulang dan tidak ada kabar apapun. Kemudian pada 12 September Hermin mendapat telepon dengan kode area yang berbeda (bukan wilayah Indonesia, red).

Dalam komunikasi itu, Mustain yang bekerja serabutan ini cerita kalau ia sedang bekerja jauh.

Terduga mengatakan ia bekerja bersama Akbar, anaknya yang dijemput dari salah Ponpes di Bogor, tempat Akbar menuntut ilmu selama ini.

"Tidak hanya telepon, tapi video call," ungkap Agus.

Saat komunikasi lewat video call itu Hermin memang melihat anaknya sedang bersama suaminya.

Hermin membenarkan kalau suaminya bersama Erik ditangkap di Istanbul sesuai yang beredar di facebook.

Agus menjelaskan, kepergian warganya itu tanpa prosedur administrasi dari desa.

"Makanya saya juga heran kok bisa sampai ke sana. Apa naik kapal," ungkapnya.

Kini istri Mustain juga meninggalkan rumahnya untuk sementara ikut saudaranya.

Mustain meninggalkan anak kecil yang masih berusia lima bulan. Hermin juga tidak tahu dimana Akbar, anak pertamanya yang diajak Mustain itu. 

Berita Terkini