Ia sendiri mendukung adanya aksi sopir angkot hari ini yang meluruk kantor gubernur.
(Ratusan Mobil Angkot yang Lumpuhkan Kota Surabaya Berasal dari Trayek ini)
Menurutnya dampak maraknya angkutan online sangat besar bagi angkutan konvensional seperti dirinya.
"Saya biasanya sehari dapat Rp 100 ribu sekarang hanya Rp 30 ribu," kata Pitono.
Ia meminta agar ada aturan yang jelas dan membatasi adanya angkutan online.
Sebab jika tidak begitu, nasib angkutan umum yang saat ini sudah kembang kempis bisa mati sekalian.
"Sejak ada motor saja sudah banyak penurunan. Apalagi sekarang ada angkutan online. Kalau bisa kami ini juga diperhatikanlah," kata Pitono. (Surya/Fatimatuz Zahroh)