Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Hari Aids sedunia diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
Tepat pada hari Jumat (1/12/2017), seluruh dunia memperingati hari Aids.
HIV/AIDS mungkin sudah tak asing ditelinga kita.
Penyakit ini sudah banyak menyerang masyarakat diseluruh dunia termasuk Indonesia.
(Jual Sepeda Motor Tanpa Surat di Facebook, Dua Pelajar Ketahuan Mencuri dan Diciduk Polisi)
Untuk memperingati Hari Aids Sedunia alangkah baiknya untuk mengenal lebih lengkap apa itu HIV/AIDS.
Dilansir dari beberapa sumber artikel Kompas.com, berikut 4 hal seputar HIV/AIDS yang wajib kalian ketahui!
1. Bedanya HIV dan AIDS
Meski HIV dan AIDS sering dikaitkan, namun keduanya memiliki perbedaan tersendiri.
Dilansir dari Kompas.com, HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menghancurkan sel imun tubuh CD4.
Sel imun CD4 merupakan sela yang melawan penyakit.
Sedangkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kondisi atau sindrom akibat terinfeksi HIV.
Aids terjadi ketika HIV menyebabkan kerusakan serius pada sistem imun.
Seseorang yang didagnosa terkena Aids ketika terjadi penurunan imun yang bermanifestasi dengan munculnya berbagai penyakit opotunistik.
Orang yang terinfeksi HIV bisa hidup sehat tanpa masuk tahap Aids sedangkan orang dalam kondisi Aids sudah pasti memiliki virus HIV.
2. Penularan
HIV tidak dapat tertular hanya melalui kontak fisik biasa seperti berpelukan, mencium, berjabat tangan dan hal umum lainnya.
Virus ini akan mnginfeksi melalui hubungn seks beresiko misalnya tanpa menggunakan pengaman (kondom).
Selain itu virus ini menular melalui darah seperti penggunaan jarum suntik yang sama, ibu ke bayi dan transfusi darah.
Penykait ini dapat menyerang siapa saja muali pria, wanita, bayi, dewasa, homoseksual dan heteroseksual.
(Likuiditas Perekonomian Tumbuh Melambat, Pertumbuhan 4 Hal Ini Juga Ikut Turunkan Kecepatan)
3. Tahapan terinfeksi
Penyakit Aids menyerang lantaran virus HIV yang masuk ke dalam tubuh.
Ada beberapa tahapan seseorang terjangkit penyakit Aids.
Dilansir dari Kompas.com, tahap pertama HIV mulai masuk ke dalam tubuh hingga membentuk antibodi dalam darah.
Tahap ini masih tidak menimbulkan gejala atau efek yang terlihat dan belum bisa terdeteksi keberadaannya.
Biasanya tahap ini berlangsung selama 2 minggu sampai 6 bulan.
Tahap kedua, HIV mulai berkembang di dalam tubuh.
Pada tahap ini, HIV sudah bisa diketahu keberadaannya melalui tes HIV.
Penderita biasanya tampaks ehat selama 5-10 tahun tergantung antibodi dalam tubuhnya,
Rata-rata penderita pada tahap ini bertahan selama 8 tahun.
Tahap ketiga, penderita sudah dipastikan positif HIV dan sistem imun semakin menurun.
Selain tiu sudah muncul gejala infeksi oportunistis seperi pembengkakan kelenjar limfa atau diare tersu menerus.
Umumnya, tahap ini berlangsung selaa 1 bulab dan bergantung pada daya kekebalan tubuh penderita.
Tahap terakhir adalah penderita positif menderita Aids dan sistem kekebalan tubuh semakin menurun.
Selain itu, beberapa penyakit lain juga bermunculan dan menyebabkan kondisi penderita semakin parah.
4. Tak bisa diobati
Penyakit Aids merupakan penyakit yang hingga kini belum diketahui pengobatannya.
Infeksi HIV juga belum ada obatnya hingga saat ini sehingga HIV tidak bisa benar-benar dihilangkan dari dalam tubuh.
Meski demikian, AIDS dapat dicegah mekakui pengendalian virus HIV.
Dilansir dari Kompas.com, pengendalian HIV dapat dikenadilan untuk menekan peluang timbulnya Aids.
Jika sudah memasuki tahap dimana Aids sudah menyerang, maka penderita harus menjalani terapi anti-retroviral virus (ARV).
Terapi ini untuk mengendalikanvirus HIV dalam tubuh sehingga dampak virus bisa ditekan.
(Mulai Selebritis Hingga Atlet Terkenal, 8 Tokoh Dunia Ini Positif Mengidap HIV/AIDS)