TRIBUNJATIM.COM - Sudah satu dekade lebih tsunami di Aceh terjadi.
Dari kejadian bencana alam ini, sosok anak bernama Martunis jadi sorotan media kala itu.
Minggu 26 Desember 2004 pagi, Martunis berencana bermain sepak bola bersama teman-temannya di lapangan sepak bola kampung.
Ia bahkan sudah memakai kostum tim nasional Portugal bajakan yang ia beli di Banda Aceh.
Tiba-tiba datang gelombang tsunami.
Dari Pesinetron Banting Setir Jualan Sembako dan Merias Jenazah, Artis Ini Hidupnya Penuh Perjuangan
Kabar Mengharukan Datang dari Bocah Pengidap Leukimia yang Pernah Dijenguk Ahok 11 Bulan Lalu
Martunis yang saat itu baru duduk di kelas III SD bersama ibunya, Salwa; kakak laki-laki, Nurul A'la (12 tahun); dan adiknya, Annisa (2 tahun); berupaya menyelamatkan diri dengan menumpang pick up (pikap) tetangganya.
Pada saat itu, bapaknya sedang bekerja di tambak.
Saat digulung ombak tsunami, pikap pun tenggelam.
Martunis, ibu, dan dua saudaranya tenggelam bersama mobil yang ditumpangi.
Ibu, kakak, dan adiknya hilang terseret arus tsunami sehingga berpisah selamanya.
Temui Calon Istri Sebelum Resmi Menikah, Pria Ini Kaget Saat Pasangannya Tak Pakai Gaun Pengantin!
Adapun Martunis terbawa gelombang dan muncul ke permukaan air.