Sering di Bully Temannya, Siswa SMP ini Juga Dikeroyok Hingga Darah Mengalir dan Tulang Dahi Retak

Penulis: David Yohanes
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BS (13) siswa SMPN 1 Boyolangu, Tulungagung korban kekerasan temannya sendiri, masih dirawat usai menjalani operasi tulang dahi, Senin (18/12/2017).

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - BS (13) siswa SMPN 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, korban pengeroyokan tiga temannya masih mengalami trauma.

BS kerap mengungkapkan ketakutannya kembali ke SMPN 1 Boyolangu.

Kepada keluarganya, BS minta agar pindah sekolah.

“Dia masih gemetar ketakutan kalau ditanya soal masalahnya. Dia sudah tidak mau kembali ke sekolah,” ucap paman BS, Hindro Wiyono, Senin (18/12/2017).

VIDEO - Mobil Tercebur di Sungai Brantas, Paman dan Ponakan yang Masih Bocah Terbawa Arus dan . . .

Hindro mengaku masih fokus untuk mengobatkan BS. Karena kondisi lukanya sangat parah, dan nyaris berakibat fatal.

Tulang dahi BS retak hingga pangkal hidung, dan masuk ke arah otak.

“Kami memang sudah melapor ke polisi. Tapi untuk sementara kami fokus dulu untuk kesembuhannya,” tambahnya.

Lagi Tunggu Teman, Pemuda ini Malah Dituduh Begal dan Dimassa Warga Hingga Tewas Mengenaskan

BS, pelajar SMP di Tulungagung yang dikeroyok tiga temannya, saat menjalani perawatan di Rumah Sakit, Sabtu (16/12/2017). (SURYA/DAVID YOHANES)

Pakai Celana SMA, Remaja ini Leluasa Berkali-kali Curi Motor di Masjid, Meski CCTV Mengintainya

Hingga Senin (18/12/2017) sore BS masih dirawat di ruang High Care Unit (HCU).

Kondisinya sudah stabil. Namun kondisinya masih lemah paskaoperasi besar yang dilakukannya.

Kepala SMPN 1 Boyolangu, Muji Wasono mengatakan, pihaknya berharap perkara ini diselesaikan dengan cara damai.

Sebab kejadian ini di sekolah dan sama-sama dilakukan oleh pelajar.

Muji mengaku sudah menjalin komunikasi dengan dua orang tua pelaku.

“Mereka juga mengaku siap, jika sewaktu-waktu dimintai biaya. Karena biaya operasinya pasti besar,” ucapnya.

Berpakaian Necis dan Mengaku Pebisnis dari Brunei, Penipu Kuras ATM Pengunjung Mall di Surabaya

Kasus perkelahian yang membuat BS terluka. Selain itu sebagian siswa yang melihat perkelahian tersebut juga trauma.

Bekas darah BS masih terlihat berceceran dan hanya ditutup dengan pasir. Pihak sekolah belum membersihkan ceceran darah itu.

“Saya nangis tidak kuat melihat darah yang mengucur. Terus saya yang menutupi dengan pasir itu,” ucap seorang siswa GA.

BS mengaku, selama ini kerap di-bully oleh para pelaku, Vt (14), Ek (14) dan Ctr (14).

Awalnya Tunjukin Motor di Bengkel, Pria ini Malah Lari dan Pistolpun Menyalak

Selain kerap diolok dengan sebutan cupu, BS mengaku kerap mendapat perlakuan fisik, seperti ditoyor kepalanya. Karena tidak tahan di-bully, Sabtu (16/12/2017) BS, menantang Ctr berkelahi.

Namun usai perkelahian singkat itu, keduanya sudah menjauh.

Namun tidak lama kemudian Ctr datang bersama Vt dan Ek. Mereka kemudian mengeroyok BS, hingga BS terjatuh dan kepalanya membentur tepi lantai.

Keluarga BS kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi. Sejauh ini polisi masih memeriksa Vt dan Ctr.

Hanya Modal Vespa Jadul, 2 Bule Italia Keliling Dunia dan Mampir ke Kota Batu, Simak Kisah Uniknya

Polisi juga sudah melakukan visum terharap BS.

Sebelumnya, BS (13) siswa kelas VII SMPN 1 Boyolangu harus menjalani operasi besar, untuk memberbaiki letak tulang dahinya.

BS terluka parah usai dikeroyok tiga temannya, sesama siswa kelas VII, pada Sabtu (17/12/2017) pagi.

BS sempat dilarikan ke Puskesmas Boyolangu, namun karena lukanya parah BS dirujuk ke RSUD dr Iskak.

Dari BS mengalaku lupa terbuka sepanjang sekitar tujuh sentimeter. Luka itu tembus ke tulang hingga retak.

"Dia harus menjalani operasi besar karena tulang dahinya sampai pangkal hidung retak," ujar paman korban, Hindro Wiyono, Minggu (17/12/2017).

Awas, Penipuan Berkedok Jadi Pengusaha Tajir Marak di Surabaya, Begini Modus Terbarunya

BS menuturkan, awalnya seorang pelaku berinisial Ctr (14) sering melakukan perundungan kepadanya. Marah dengan perundungan itu, BS berkelahi dengan Ctr.

Perkelahian itu berlangsung singkat dan keduanya dipisah oleh teman-temannya.

Namun Ctr kemudian datang bersama dua temannya, Ek (14) dan Vt (14). Tiga siswa ini kemudian mengeroyok BS hingga terjatuh. Saat jatuh itu kepala BS membentur pinggiran lantai, hingga kepalanya terluka parah.

"Semua memukuli saya. Setelah saya jatuh, mereka kabur," ucap BS.

Pihak keluarga sempat melapor ke Polsek Boyolangu. Polisi kemudian bergerak dan menangkap Vt dan Ctr. Namun Ek melarikan diri.

Menurut penuturan Vt, ada yang memaksa agar BS dan Ctr berkelahi. Vt juga mengaku tidak ikut memukul Ctr. Bahkan Vt mengaku yang melaporkan kejadian itu guru yang sedang berjaga.

"Waktu itu tidak ada pelajaran karena persiapan penerimaan rapor. Saya lapor ke guru yang piket," terang Vt.

Minggat dari Rumah, Cewek Cantik ini Malah Jadi Pemandu Lagu Layanan Kopi Pangku, Begini Kisahnya

Masih menurut Vt, laporannya itu malah ditertawakan oleh guru jaga. Untuk kedua kalinya Vt melapor ke guru. Namun saat itu BS sudah terluka dan berlumuran darah.

"Saya tidak ikut mengeroyok, saya justru berusaha memisah," ucap Vt.

Informasi dari para siswa SMPN 1 Boyolangu, Ek adalah siswa yang nakal. Sebelumnya Ek pernah diproses Polsek Boyolangu karena kasus perkelahian. Namun perkaranya tidak sampai masuk ke ranah hukum.

Pihak keluarga BS secara resmi melapor ke polisi.

Kapolsek Boyolangu, AKP Puji Widodo mengaku sudah memeriksa pelaku.

Namun karena masih anak-anak, perkara ini dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung. (Surya/David Yohanes)

Berita Terkini