Namun setelah satu sampai dua bulan, Erwin tidak ada kabar dan akhirnya Ita mendatangi Ninik dan diberi Rp 2,5 juta saja.
"Waktu itu Bu Ninik mengatakan kalau Pak Erwin masih sakit, tapi dia yang akan bekerja untuk memenuhi janjinya," lanjut Ita.
Setelah itu, di kunjungan ketiganya beberapa minggu kemudian, Ita diterima langsung oleh Erwin, ia dimaki-maki lalu hanya diberi Rp 1,5 juta.
"Karena saya butuh ya saya terima, Pak Erwin memaki saya dan meminta saya untuk menempuh jalur hukum, karena tidak ada hitam di atas putih," lanjutnya.
Ita lalu memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter Rifai yang selama ini menjadi penghubung dirinya dengan Erwin.
Namun Rifai justru menyarankan Ita untuk mengikhlaskan saja kekurangannya dan agar masalah tidak diperpanjang.
Ita juga dibukakan rekening oleh dokter tersebut dan diisi uang sebesar Rp 500 ribu untuk biaya pendidikan anaknya.
Sedangkan untuk Erwin, sampai saat ini Ita mengatakan tidak ada itikad baik darinya untuk menepati janji tersebut.
Tapi, saat ini TribunJatim.com belum mendapat konfirmasi dari kedua dokter itu maupun dari pihak Rumah Sakit Saiful Anwar.