Selama 2017, Curanmor di Jatim Tembus 2.105 Kasus, Tapi yang Terungkap Baru Segini

Penulis: Anas Miftakhudin
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi curanmor

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Angka kejahatan pencurian kendaraan bermotor dan pencurian dengan pemberatan (Curat) di Jatim semala periode tahun 2017 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Sesuai data yang masuk dalam Analisa dan Evaluasi (Anev) yang dipimpin Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen Arif Rahman di gedung Rupatama, Jumat (29/12/2017), kasus curat sebanyak 2.603 kasus selesai 1.768. Sementara tahun 2016 terjadi sebanyak 3.149 kasus dan selesai 546 kasus.

Kasus curanmor pada 2017 terjadi sebanyak 2.105 kasus, selesai 1.460 kasus. Sedang tahun 2016 terjadi sebanyak 3.383 kasus dan selesai 1.278 kasus.

Gara-gara Bedak, Siswi Cantik SMA ini Dibunuh dengan Sadis dan Tubuhnya Dibuang di Hutan

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, menegaskan turunnya kasus curanmor dan curat, menandakan makin sadarnya masyarakat dalam hal keamanan terhadap dirinya sendiri.

"Memang masyarakat harus bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Dengan kesadaran seperti itu mudah-mudahan keamanan dan kenyamanan terus dipertahankan," ujarnya, Jumat (29/12/2017).

Orang nomor satu di Jatim, ini menegaskan selain polisi melakukan pendekatan kepada masyarakat lewat Bhabinkamtibmas, anggota Reskrim yang tersebar di seluruh jajaran Polda Jatim juga patroli di tmpat yang dianggap rawan. Seperti jalanan sepi, setiap malam dilewati untuk memberi layanan kepada masyarakat.

"Dari pengalaman dan kejadian yang ada, akhirnya kami pilah jalanan mana saja yang dianggap rawan perampasan motor atau lokasi pencurian motor," tandasnya.

Masih Bersarung dan Berkopiah, Tokoh Agama Ternama ini Tewas Digorok di Teras Rumahnya

Dua Pembunuh Janda Kaya Raya di Ngawi Tertangkap, Penyebabnya Ternyata Sepele Banget

Selain itu, kasus curat yang biasanya banyak terjadi di area perumahan saat ditinggal mudik atau liburan, sekarang sudah mulai berkurang. Polisi bersama satpam perumahan selalu menjalin hubungan untuk koordinasi dengan pemilik rumah.

"Satpam terus memantau orang yang tak dikenal saat masuk area perumhan dan pemilik rumah saat meninggalkan rumah agar koordinasi dengan satpam setempat," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, lelaki yang menyandang pangkat dua bintang di pundak, mengunģkapkan, polisi juga sudah mengungkap delapan kasus pembunuhan yang sempat heboh.

Yakni pengungkapan kasus pencurian disertai kekerasan dan pembunuhan terhadap pembantu rumah tangga di perumahan Puncak Permai Surabaya pada 1 April 2017.

Produksi Arak Jowo Rumahan, Pria ini Seperti Belut dan Pakai Cara Ekstrim Kelabuhi Warga

Lalu kasus pembunuhan pembantu rumah tangga dengan 30 tusukan di Jalan Kupang Indah Surabaya pada 1 Juni 2017 silam.

Kemudian kasus pembunuhan pasangan di wilayah Bangkalan, Madura pada 3 Agustus 2017. Lantas kasus pembunuhan istri kepala desa di wilayah Mojokerto pada 11 Agustus 2017.

Berikutnya kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku penggandaan uang di wilayah Pasuruan pada 28 Agustus 2017 lalu.

Ditambah kasus pembunuhan istri pensiunan polisi di wilayah Jombang pada 9 September 2017.

Selanjutnya pengungkapan kasus begal taksi ketujuh pengungkapan kasus begal taksi online di Madura pada 3 Desember 2017.

"Terakhir pengungkapan kasus pembunuhan oknum TNI di Malang pada 26 Desember 2017 kemarin," pungkas Machfud Arifin. (Surya/Anas Miftakhudin)

Berita Terkini