Harga Beras di Masih Terpantau di Atas HET, KPPU Surabaya Sebut Sudah Terjadi Sejak Akhir Tahun

Penulis: Aulia Fitri Herdiana
Editor: Anugrah Fitra Nurani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dendy Rakhmat, Kepala KPD (Kantor Perwakilan Daerah) KPPU Surabaya saat berbincang dengan pedagang beras di Pasar Wonokromo, Surabaya, Selasa (16/1/2018)

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aulia Fitri Herdiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Harga beras terpantau bergejolak sejak awal tahun 2018, Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU) Surabaya bersama Perum Bulog Divre Jawa Timur melakukan sidak.

Kegiatan ini dilakukan di Pasar Wonokromo pada Selasa (15/1/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.

Selama tim KPPU dan Bulog berkeliling, sejumlah pedagang di Pasar Wonokromo mengeluhkan kenaikan harga pada sejumlah komoditas selain beras.

"Gulo yo larang pak (gula juga mahal pak)," celetuk seorang pedagang saat dilalui tim KPPU.

(Kumpulan Foto Mesra Bianca Jodie Indonesian Idol dan Pacarnya yang Bikin Baper, Duh No 4 Apalagi)

Hasil sidak menunjukkan harga beras masih terpantau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan yakni Rp 9.450/kg.

"Kami melalui Bulog terus mensuplai beras-beras agar harganya tidak semakin tinggi," terang Dendy Rakhmat, Kepala KPD (Kantor Perwakilan Daerah) KPPU Surabaya.

Dendy mengatakan, Bulog menyuplai beras seharga Rp 8.000/kg dan dijual ke konsumen seharga Rp 9.350/kg.

"Beberapa bahkan ada yang sudah menjual diangka Rp 9.000/kg," tambahnya.

Harga beras di Surabaya menurut Dendy memang mengalami kenaikan di beberapa bulan terakhir.

Hal ini disebabkan karena mulai turunnya masa panen sehingga persediaannya sedikit berkurang.

"Kita juga terus mencari tahu penyebab kenaikan harga beras ini bersama-sama tim Satgas dari Polda Jatim," tukasnya kemudian.

(Rutin Main Game, Siswa SMK di Surabaya ini Punya Penghasilan Rp 20 juta per Bulan)

Berita Terkini