TRIBUNJATIM,COM, SIDOARJO - Fenomena alam langka akan terjadi pada 31 Januari 2018.
Akan ada gerhana bulan yang berada dalam konfigurasi bluemoon dan supermoon.
Kepala Lembaga Penelitian Antariksa (Lapan) Watukosek, Kabupaten Pasuruan, Yudha Risdianto, Selasa (30/1/2018), mengatakan, gerhana bulan dalam dalam konfigurasi bluemoon dan supermoon ini merupakan fenomena yang cukup langka.
"Terakhir terjadi 152 tahun lalu, yakni pada 31 Maret 1866," kata Yudha.
Terungkap, Cewek Video Panas di Room Karaoke Siswi SMA Ternama ini, Dia Langsung Pindah Sekolah
Fenomena bluemoon merupakan peristiwa purnama tiap bulannya.
Sementara supermoon merupakan fenomena alam di mana posisi bulan lebih dekat jaraknya dengan bumi.
Untuk kali ini, ukuran bulan yang bisa dilihat oleh mata akan menjadi lebih besar 14 persen dan 30 persen lebih terang.
Keistimewaan gerhana kali ini, lanjutnya, bulan akan berbentuk bulat besar dan bercahaya kemerahan.
Dijelaskan, gerhana bulan kerap disebut dengan istilah bloodmoon.
Aneh, Jadi DPO, Bos Empire Palace Bisa Praperadilankan Polda Jatim
Ini karena cahaya matahari ke bulan terhalang bumi sehingga membuat bulan bercahaya merah tembaga seperti darah.
"Berbeda dengan cahaya bulan biasa yang keemasan," sambungnya.
Proses awal gerhana sendiri terjadi mulai gerhana parsial terjadi pada 18:48 WIB.
Awal gerhana total terjadi pada 19:52 WIB.