TRIBUNJATIM.COM - Aksi Ketua BEM Universitas Indonesia, Zaadit Taqwa untuk presiden Joko Widodo menjadi sorotan masyarakat Indonesia beberapa waktu lalu.
Zaadit diketahui mengangkat buku bersampul kuning layaknya wasit sepak bola yang mengacungkan kartu kuning kepada Jokowi.
Hal itu Zaadit lakukan sebagai bentuk penyampaian kritiknya terhadap wabah campak dan gizi buruk warga di Kabupaten Asmat Papua,
Zaadit menilai, pemerintahan Jokowi belum mampu memberi solusi terhadap masalah tersebut.
(Fariz RM: Yockie Lebih Dari Sekadar Tokoh Musik)
Aksinya Zaadit menuai beragam tanggapan, sejumlah pihak menilainya tak menghargai kinerja pemerintah mengingat masalah di tanah Papua lebih pelik dari sekedar yang terlihat di media.
Bahkan Presiden sendiri pun menyatakan akan meminta anggota BEM UI untuk melihat langsung masalah yang terjadi di sana.
Satu pihak lain yang turut memberi tanggapan ialah ikatan dokter yang bertugas di Asmat, Papua.
Dilansir TribunWow.com dari akun @maklambeturah yang diunggah pada Senin (5/2/2018), surat tersebut diberikan setelah kabar jika Presiden Jokowi hendak mengajak Ketua BEM UI Zaadit Taqwa ke Asmat untuk melihat langsung kondisi di Papua.
Dalam surat terbukanya, para dokter tersebut memberikan gambaran secara rinci apa yang terjadi di Asmat dan fakta-fakta temuan di lapangan.
(Wartawan Gresik Gelar Donor Darah, Dihadiri Wakil Bupati)
Mereka juga meminta Zaadit Taqwa sebagai seorang mahasiswa tidak hanya berkoar-koar secara berlebihan tanpa mengetahui fakta di lapangan.
Berikut ini isi lengkap surat terbukanya.
"(BUKAN) SURAT CINTA UNTUK ZAADIT TAQWA
Yang saya kasihi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa, gimana kabarnya Dit, sehat?
Cieee Katanya mau dikirim ke Asmat sama Pak Jokowi, makin sehat lah ya..