Tahun Baru Imlek

Simbol Keberuntungan Saat Imlek, Simak Yuk Sejarah Kue Keranjang, Dulu Buat Bangun Tembok Lho!

Editor: Agustina Widyastuti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kue Keranjang

TRIBUNJATIM.COM - Ada banyak tradisi yang terkait dengan Tahun Baru Imlek.

Namun, satu tradisi penting yang tak akan pernah dilupakan adalah menyajikan niangao atau kue keranjang.

Kue keranjang adalah makanan penutup populer yang dimakan selama Tahun Baru Imlek.

Sambut Imlek dan Bingung Bikin Hiasan, Inilah Tips Bagi Generasi Milenial

Ini pada awalnya digunakan sebagai persembahan dalam upacara ritual.

Seiring berjalannya waktu, makanan dengan tekstur yang lengket ini menjadi makanan khas pada tahun baru China.

Pengucapan kue keranjang alias niangao dalam bahasa China menggunakan nada yang meninggi pada akhir suku kata.

Hal ini melambangkan pendapatan yang lebih tinggi, posisi yang lebih tinggi, pertumbuhan anak-anak, dan umumnya menjanjikan tahun yang lebih baik.

Menikmati kue keranjang selama periode tahun baru China juga dianggap sebagai keberuntungan.

Video Syur Mirip Dirinya Viral, ini 5 Fakta Pemain Tottenham Hotspur Dele Alli, Kisahnya Bikin Pilu

Cara membuat kue keranjang

Kue keranjang biasanya terbuat dari beras ketan, tepung gandum, garam, air, dan gula pasir.

Makanan ini sangat lezat saat baik dikukus, digoreng, atau bahkan dimakan secara langsung.

Banyak orang di daerah pedesaan masih menggunakan metode kuno untuk membuat makanan khas imlek ini. Berikut cara membuat kue keranjang:

Masukkan beras ketan yang telah dikukus ke dalam wadah batu besar.
Haluskan dengan palu kayu sampai beras ketan menjadi pasta.
Ambil pastanya, potong menjadi potongan kecil (sekitar 150 gram per potong).
Gulung hingga setinggi 3 sentimeter. Lalu, potong hingga membentuk lingkaran.
Macam-macam kue keranjang

Halaman
123

Berita Terkini