Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT KAI hanya bisa mengandalkan pengecekan acak barang bawaan penumpang yang dirasa mencurigakan.
Hal tersebut dikarenakan PT KAI masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan alat deteksi seperti x-ray.
“Sebab kami nggak bisa cek satu per satu bawaan penumpang,” jelas Humas PT KAI Daop VIII, Gatut Sutiyatmoko, Kamis (22/2/2018).
Gatut memaparkan, kondisi ini memang menjadi kendala PT KAI yang belum memungkinkan membeli alat x-ray seperti di bandara.
Kura-kura Jadi Barang Bukti yang Disita dari Tersangka Predator Anak SD di Rungkut Surabaya
Meski demikian, PT KAI tetap optimistis bahwa barang bawaan penumpang yang membahayakan terdeteksi melalui oleh petugas.
Hanya saja saat ditanya adanya kejadian ular di Kereta Kertajaya, pihaknya mengaku kelolosan.
“Ada pemeriksaan barang bawaan penumpang, dan pemeriksaan tidak harus dilakukan penggeledahan semua barang bawaan,” papar Gatut.
“Pemeriksaan selama ini hanya sebatas barang yang mencurigakan dan yang beratnya melebihi ketentuan,” tandasnya.
Adik Irwansyah Hafiz Fatur Dituding Netizen Punya Anak dari Selingkuhannya, Begini Ungkapan Istrinya
Menurut Gatut, penumpang yang membawa ular, kemungkinan sudah tahu persis sistem pemeriksaan tiket di pintu boarding stasiun belum dilengkapi alat x-ray.
Sehingga, lanjut Gatut, penumpang bisa mengelabui petugas dengan mengemas ular tersebut sedemikian rupa dan dapat lolos dari pemeriksaan petugas boarding pass.
“Apalagi keberadaan ular tak bisa terdeteksi dari baunya,” pungkasnya.
Inikah Rumah Bu Dendy dan Rumah Pemberian Pak Dendy ke Terduga Pelakor? Begini Perbandingannya