Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Kabar duka datang dari dunia bisnis Indonesia.
Hari Darmawan pendiri Matahari Departement Store dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (10/3/2018).
Jasad Hari Darmawan ditemukan di aliran Sungai Ciliwung sekitar pukul 06.30 WIB oleh Tim SAR.
Kabar tersebut dibenarkan oleh humas Taman Wisata Matahari (TWM), Teja Purwadi.
"Iya betul beliau meninggal tadi pagi," dikutip dari Tribunnews.com
Jenazah Hari langsung dievakuasi ke kediamannya di TWM Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Sebelumnya, Hari Darmawan sempat dinyatakan menghilang pada pukul 21.00 WIB, Jumat (9/3/2018) ketika dirinya sedang berada di vilanya.
Lokasi vila itu di Lokawiratama Hankam, Desa Leuwimalang, Cisarua, Kabupaten Bogor.
Hari Darmawan pun meninggal dunia di usia 77 tahun.
Sosok Hari Darmawan merupakan pebisnis yang usahanya terkenal dan sukses di Indonesia.
(Kecanduan Rokok, Rohayani Tuntut Santunan Gudang Garam dan Djarum Rp 1 Triliun)
Hari Darmawan dikenal sebagai pendiri pendiri toko jaringan ritel terkemuka Matahari Department Store dan tempat wisata populer di Cisarua, Bogor, yaitu Taman Wisata Matahari.
Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Kehidupan Anak Hari Darmawan yakni Suzy Darmawan ternyata juga menginspirasi lho!
Sama seperti Hari Darmawan, Suzy Darmawan Hutomo memiliki potensi dalam dunia bisnis.
Sepak terjang Suzy di dunia bisnis rupanya tak kalah dengan ayahnya, Hari Darmawan.
Kini, Suzy Darmawan tinggal bersama suami yakni Hutomo Santoso di Bali.
(Sosok Mendiang Hari Darmawan, Pendiri Matahari Departement Store, Kisah Hidupnya Menginspirasi!)
Dilansir dari Kontan.co.id, Bangka Pos dan sumber lainnya, berikut fakta Suzy Darmawan Hutomo anak Hari Darmawan.
1. Tercatat masuk ke daftar orang terkaya di Indonesia
Suksesnya Suzy di dunia bisnis membuatnya memiliki kekayaan yang terbilang fantastis.
Bahkan, Suzy pernah tercata masuk ke daftar 150 orang terkaya di Indonesia.
Ia memiliki total kekayaam sebesar 52 juta US dollar.
2. Pendidikan
Tak hanya pintar di dunia bisnis, Suzy Darmawan juga pintar dalam bidang akademik.
Suzy pemegang gelar BBA dari National University of Singapore.
Tak hanya itu, ia juga alumni Fashion Institute of Technology, New York.
3. Awal mula bisnis investasi
Suzy Darmawan merupakan sosok wanita yang akrab dengan dunia bisnis dan investasi.
Awal mula Suzy bergelut di dunia investasi saat ia duduk di bangku kuliah.
Investasi yang pertama dicobanya adalah membangun sebuah butik.
Ini tak mengherankan, lantaran wanita kelahiran 1960 tersebut sangat menggemari dunia fashion dan kecantikan.
Selain masuk ke bisnis mode, Suzy juga sempat mencoba peruntungan dengan masuk ke investasi saham saat kuliah di AS.
Setelah selesai kuliah dan kembali ke Indonesia, Suzy memilih menutup semua instrumen investasi yang dimilikinya.
4. Membuka usaha sendiri
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Suzy terjun langsung membantu bisnis ritel yang dikelola ayahnya, Hari Darmawan, yakni Matahari Department Store.
Ia pun belajar secara langsung dan aktif mengenai seluk beluk dunia investasi.
Namun, Suzy memutuskan untuk membuka usaha sendiri bersama suaminya, Hutomo Santoso pada tahun1992.
Suzy pun membuka gerai waralaba perusahaan perawatan tubuh asal Inggris, yakni The Body Shop.
Meski awalnya bisnisnya tersebut tak dikenal masyarakat Indonesia, Suzy tetap memperjuangkan bisnisnya di masyarakat.
Hingga akhirnya, bisnisnya hingga saat ini dikenal dan terbilang sukses.
5. Binis properti
Setelah sukses di bisnis Body Shop, Suzy memutuskan melepaskan jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) The Body Shop Indonesia tahun 2015.
Ia pun memulai bisnis lainnya yakni instrumen investasi properti.
Suzy menanamkan investasi pada unit hotel dan kini Suzy memiliki dua unit hotel di di bilangan Bintaro dan Manado
Tak hanya itu, Suzy juga masih memiliki sekitar 150 gerai ritel.
(Anisa Bahar Sindir Juwita Bareng Prilly Latuconsina? Kata-Katanya Halus Tapi Menusuk, Jleb Banget!)
6. Aktivis lingkungan
Tak hanya fokus di dunia bisnis, Suzy juga aktif sebagai aktivis lingkungan.
Kecintaannya terhadap lingkungan sudah dimulai sejak ia menetap di Singapura dan menjadi aktivis lingkungan di sana.
Tak berhenti di Singapura, Suzy melanjutkan kegiatannya sebagai aktivis lingkungan di Indonesia.
Meski sempat ditentang oleh kedua orang tuanya, Suzy tak putus asa.
Ia pun mencoba menyalurkan kepeduliannya melalui bisnisanya.
Hal itu sejalan dengan bisnis The Body Shop yang juga menaruh perhatian khusus pada isu-isu lingkungan.
Selain itu, Suzy juga terpilih sebagai 300 peserta Climate Change Project Al Gore di Melbourne, Australia.
Tak hanya menjadi aktivis, Suzy juga menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya saja ia memilih pakai lampu rumah menggunakan LED yang hemat energi, konstruksi rumah dengan kayu daur ulang serta selalu membawa botol minum.
(Seleksi Pemain Sepak Bola PON Jatim, Rudy Keltjes: Kami Cari yang Tidak Nyonya-nyonya)