512 Tahfidz dan Tartil Wisuda, Khofifah: Dulu Pendiri NU Tambal Giginya demi Tetap Tartil Baca Quran
Yayasan taman pendidikan dan sosial NU Khadijah Surabaya, adakan Gebyar prestasi Al Quran pada Sabtu (10/3/2018).
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Yayasan taman pendidikan dan sosial Nahdlatul Ulama Khadijah Surabaya, adakan Gebyar prestasi Al Quran di halaman yayasan Khadijah Surabaya pada Sabtu (10/3/2018).
Ketua umum yayasan Khadijah, Khofifah Indar Parawansa, dan juga Basori Alwi Murtadlo selaku pengasuh Pesantren Ilmu Al Quran juga hadir dalam acara ini.
Total 512 anak didik yang diwisuda pada hari ini.
Ketua umum yayasan Khadijah, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dirinya sempat menitikkan air mata ketika melihat banyak anak laki-laki di yayasan Khadijah yang sudah mengenakan gamis dan sarung.
"Hal ini menunjukkan bahwa impian dari pendiri yayasan Khadijah tentang pesantren di tengah kota sudah mulai terwujud," ungkap Khofifah.
Khofifah mengatakan, Usai diwisuda, anak-anak harus tetap menjaga bacaan Qurannya dan juga hafalannya, karena sangat penting untuk kehidupan.
Ketua umum Muslimat NU tersebut juga menceritakan, dulu KH Wahab Hasbullah selaku pendiri NU pernah menambal giginya yang sudah tanggal, demi untuk menjaga bacaannya tetap tartil
"Membaca bacaan quran bukan hanya dideres, tapi juga menjaga bacaannya tetap tartil," imbuhnya.
(Sosok Mendiang Hari Darmawan, Pendiri Matahari Departement Store, Kisah Hidupnya Menginspirasi!)
Di Khadijah, baik yang lulus dalam hal tartil maupun tahfidz, mereka adalah penerus generasi bangsa yang bisa menanggung sisi religius.
"Mereka semua yang akan menghadirkan generasi islam yang Qurani, yang bisa membangun bangsa dari sisi rohaniyahnya," tukas Khofifah.
(Anisa Bahar Sindir Juwita Bareng Prilly Latuconsina? Kata-Katanya Halus Tapi Menusuk, Jleb Banget!)