Teleskop ini digunakan untuk melihat kawah di bulan, bintang-bintang di Bima Sakti, dan empat satelit terbesar Jupiter.
Tahun 1613, dia menerbitkan sebuah buku tentang ‘sunspot’.
Pada tahun 1624, Galileo menulis ‘Dialogue on the Tides’ yang membahas teori Ptolemaic dan Copernican.
Dukungan Galileo pada teori Copernicus memicu kontroversi karena bertentangan dengan yang diyakini Gereja Katolik atas teori Heliocentris.
(Kabar Anak SD yang Minta Kursi Roda ke Jokowi, Kondisinya Sekarang Bikin Netizen Ikut Bahagia)
Galileo dipaksa menarik kembali teorinya dan harus menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya sebagai tahanan rumah atas perintah Inkuisisi (Institusi pengadilan gereja).
3. Nicholas Copernicus (1473 -1543)
Nicholas Copernicus adalah astronom Polandia yang dikenal untuk teori Copernican.
Teori ini menyatakan bahwa matahari adalah pusat alam semesta dan bumi berputar mengelilingi matahari.
Meskipun pada awalnya dia mempelajari hukum dan kedokteran, interaksinya dengan ahli matematika Domenico Maria de Novara memicu minatnya pada astronomi.
(Ngaku Tak Menikah, Beredar Foto Kriss Hatta dan Hilda, Pacar Billy Tukar Cincin, Netizen Tak Ragu)
Copernicus terpesona setelah mengamati gerhana bintang Aldebaran di tahun 1497.
Copernicus menulis beberapa buku tentang astronomi.
Teori utama Copernicus diterbitkan dalam buku De Revolutionibus Orbium Coelestium (On the Revolutions of the Celestial Spheres).
4. Eratosthenes (276-194 SM)