TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Umum DPN PERADAH Indonesia, D. Sures Kumar mengatakan berbagai pesan hoax menyebar lewat media sosial dan media online.
Pesan hoax itu menyara semua pihak yang berpotensi membuat kegaduhan di tengah-tengah masyarakat terutama pengguna internet.
"Media harus berperan menyebar informasi dan menjadi ujung tombak perang melawan hoax," kata D. Sures Kumar saat ditemu di Kantor Pusat DPN Peradah Indonesia dikawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (21/3/2018).
Oleh karena itu, DPP PERADAH Jawa Timur bekerjasama dengan TribunJatim.com menyelenggarakan diskusi media melawan Hoax di Hotel Ibis Surabaya, Jawa Timur, Rabu 28 Maret 2018, pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB.
"Kami adakan acara itu untuk melawan maraknya isu hoax," katanya
Sementara itu, Ketua DPP PERADAH Jawa Timur, I Nyoman Bintare Prayudi atau yang akrab disapa Yudi membenarkan kalau DPP PERADAH Jatim sesuai arahan DPN PERADAH untuk melaksanakan diskusi tentang 'Media dan Hoax'.
Hal ini karena, pihaknya sangat mendukung isu melawan hoax tersebut terutama ditahun politik ini yang makin menjadi-jadi, sehingga kami merespon positive ajakan tersebut dengan mengundang berbagai pihak untuk mensukseskan acara Diskusi Media tersebut.
“Kami sudah rapat beberapa kali dengan pihak –pihak di Surabaya, baik dengan Tribunnews Jatim dan pelaku media, pakar cyber, kawan-kawan eksponen generasi muda lainnya serta komunitas-komunitas netizen guna terlaksananya dan suksesnya diskusi ini. Adapun diskusi literasi ini kami ambil tema 'Peran Media dan Warganet Menangkal Politisasi SARA dan Informasi Hoax Pada Pilkada Serentak 2018,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan para narasumber dalam diskusi ini sudah konfirmasi hadir yaitu dari Bawaslu Jatim, Aang Kunaifi; Adi Sasono dari Tribunjatim.com; dan H. Sururi pakar cyber media.
"Diskusi ini kami harapkan nantinya bapak Kapolda Jawa Timur memberika pengantar atau sebagai keynote speaker, hal ini untuk menegaskan kita semua bersama – sama perang melawan peredaran HOAX, yang kami formulasikan dengan sebuah deklarasi Pilkada Serentak 2018 Yang Damai tanpa HOAX dan Politisasi SARA, tegas aktivis muda Jawa Timur ini," kata dia.
Kegiatan ini, kata Yudi, dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan peran kalangan media dan jurnalis online atau Warganet bersama komponen lainnya di Jawa Timur, khususnya Surabaya agar berkolaborasi atau bergotong royong untuk menangkal politisasi isu SARA dan Berita Hoax yang dapat mengganggu suksesnya Pelaksanaan Pilkada Serentak dan mengancam persatuan NKRI, serta untuk mensosialisasikan Pilkada Serentak yang damai dan kondusif tanpa isu SARA dan Informasi Hoax.
Diskusi ini juga untuk meliterasi berbagai komponen masyarakat dan Mengajak kalangan media dan jurnalis online atau warganet di Jawa Timur agar memproduksi konten-konten positive untuk meredam dan menangkal informasi-informasi hoax dan politisasi SARA yang dapat merusak rasa Persatuan NKRI dan terganggunya pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, sambungnya.
Yudi berharap diskusi ini nantinya akan ditutup dengan deklarasi bersama perang melawan Hoax dan memberikan kontribusi yang positif untuk Jawa Timur serta membuat Pilkada Jawa Timur khususnya dapat terlaksana tanpa ada ganghuan yang dapat memecah belah masyarakat akibat berita-berita Hoax dan politisasi Isu SARA