Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Pada 27 Juni 2018, atensi masyarakat tertuju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 18 Kabupaten/Kota dan Pilgub Jatim.
Tak terkecuali Pilkada Bangkalan yang berlansung ricuh saat pesta demokrasi di tahun 2013 silam.
Pj Bupati Bangkalan I Gusti Ngurah Indra Setiabudi meminta pihak-pihak penyelenggara seperti KPU, Panitia Pengawas Pemilu, hingga jajaran di bawahnya menjaga netralitas.
"Begitu juga para ASN (aparatur Sipil Negara) dan para kepala desa, jagalah netralitas. Hindari fanatisme berlebihan hingga mengganggu pelayanan," ungkap Indra dalam Sosialisasi dan Rapat Koordinasi antar Stakeholder Penguatan Tiga Pilar di Wilayah Kabupaten Bangkalan di Gedung Rato Ebu, Selasa (3/4/2018).
Ia juga berharap masyarakat menggunakan haknya sebagai pemilih dengan mendatangi tempat-tempat pemungutan suara. Sehingga Pilkada Bangkalan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
"Tingkat kehadiran dari 18 kecamatan diharapkan bisa mencapai 80 persen," harap.
Ia menambahkan, diperlukan sinergitas semua elemen seperti TNI/Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama agar tercipta pilkada nyaman dan kondusif.
"Setiap sekecil apapun permasalan di pelosok harus segera diselesaikan," tegasnya.
Ketua KPU kabupaten Bangkalan Fauzan Jakfar memastikan, kendati saat ini masih merampungkan tahapan sekitar 70 persen, namun secara lahir batin pihaknya siap 100 persen untuk melaksanakan pilkada.
"Kami dan seluruh jajaran di tingkat bawah akan all out dan bekerja secara transparan dan akuntabel," tegasnya.
Ia menambahkan, kesolidan yang diwujudkan dalam sinergitas semua elemen akan mempengaruhi jalannya pelaksanaan Pilkada Bangkalan.
"Disadari atau tidak, yang hadir di forum ini adalah penentu. Kalau ini bersatu, insyallah akan sukses. Kita jangan sampai jadi penyebab rusaknya pilkada," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan menayangkan kericuhan saat pilkada di tiga daerah. Salah satunya kericuhan Pilkada Bangkalan pada 2013 silam. (Surya/Ahmad Faisol)