Pilkada Pasuruan

Para Tokoh dan Ribuan Orang Berdoa Bersama untuk Pilkada Damai Pasuruan

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istighosah akbar dengan tema Masyarakat Kabupaten Pasuruan Sepakat Pilkada Damai di halaman Mapolres Pasuruan, Rabu (4/4/2018) malam.

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat menghadiri acara istighosah akbar dengan tema "Masyarakat Kabupaten Pasuruan Sepakat Pilkada Damai" di halaman Mapolres Pasuruan, Rabu (4/4/2018) malam.

Dalam acara ini, para ulama, kiai, dan santri atau santriwati se -Kabupaten Pasuruan bermunajat dan memohon doa agar Pilkada 2018 di Kabupaten Pasuruan ini berjalan damai, aman, tentram dan kondusif.

Acara diawali dengan pembacaan shalawat dan kesenian Al Banjari Ponpes Dalwa. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an Bripda Ali Mahrus dari Polres Pasuruan dan Koptu M. Soleh dari Yon Kav 8 Beji.

Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono mengucapkan terimakasih kepada alim ulama, Forkopimda plus, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, masyarakat karena sampai saat ini situasi Kabupaten Pasuruan masih sangat aman dan kondusif.

"Saat ini, kami sedang melaksanakan pesta demokrasi, semoga dengan doa hari ini sampai hari H dan pascanya akan selalu aman dan kondusif. Semoga kita semua dihindari marabahaya hoax, hate Speech atau ujaran kebencian dan isu SARA," katanya.

Safari Politik ke Tuban, SBY Beli Oleh-oleh di Toko Legendaris ini

Kasus Korupsi Jalur Ekstrem dan Motor Cross di Sidoarjo Masuki Babak Baru

Terpisah, Habib Segaf Bin Hasan Baharun, Pengasuh Ponpes Dalwa menyampaikan, solusi segala permasalahan adalah di tangan Allah SWT, Tuhan YME.

Dia menjelaskan, istighosah ini dalam rangka memohon pertolongan kepada Tuhan.

"Memohon ampun, bermunajat seraya meminta pertolongan. Kami, memohon agar pelaksanaan pilkada tahun 2018 di Kabupaten Pasuruan bisa aman, nyaman, tentram, damai dan kondusif," katanya.

Dia berpesan, yang bisa menyelamatkan masyarakat dari marahabaya itu dengan mengikuti suri tauladan Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat, wajib memaksimalkan ikhtiar dan doa.

Termasuk, di zaman Rasulullah, sudah ada hadist yang menyebutkan larangan untuk menyebarkan kabar yang belum tentu benar adanya.

"Kalau mendapatkan kabar jangan langsung di share cari kebenaran dulu sehingga kabar yang disampaikan tidak menyesatkan orang lain. Mari berdoa dab memohon kepada yang kuasa agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam pesta demokrasi ini," pungkasnya.

Usai Gadaikan Mobil Rental Murah Meriah, Pria Surabaya ini Malah Jalan Kaki di Sekitar Kantor Polisi

Praperadilan Perawat Rumah Sakit National Hospital Gugur

Mantan Ketua DPRD Kota Malang Bersitegang dengan Saksi di Pengadilan Tipikor

(Surya/Galih Lintartika)

Berita Terkini