TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajat menjelaskan, bahwa sistem pembayaran Suroboyo Bus, saat ini memang tukar sampah.
Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Hijau (DKRTH) kota Surabaya, bank sampah, pegiat lingkungan, dan pelayanan masyarakat lainnya.
"Tukar sampah itu saat berada di halte, jadi bukan ada sampah di dalam bus. Setelah sampah diberikan kepada petugas di Halte, maka penumpang akan mendapatkan tiket naik selama 2 jam perjalanan," ujarnya, Sabtu (7/4/2018).
Menurut Irvan, nantinya akan ada bak sampah ukuran besar untuk menampung sampah platik, yang dibayarkan penumpang.
"Nilai sampahnya itu memang tidak biasa, karena memang yang paling penting saat ini adalah edukasi kepada masyarakat," katanya.
Naik Cukup Bayar Pakai Sampah, Suroboyo Bus Hari ini Resmi Beroperasi
Mau Naik Suroboyo Bus? Ini Rute Jalanan Kota yang Dilalui
Kedepannya, kata Irvan mekanisme pembayaran Bus Suroboyo akan menggunakan card pembayaran.
Untuk mengisi ulang, masyarakat Surabaya harus menyerahkan sejumlah sampah plastik di bank sampah, yang saat ini jumlahnya 231 di Surabaya.
Sebagai gantinya card akan mendapatkan top up untuk bisa naik ke Suroboyo .
"Setiap bus sudah ditempeli Near Field Communication (NFC), sehingga waktu membayar hanya perlu menempelkan kartu tersebut. Rencana kami akan membuat kartu khsusus untuk pembayaran Suroboyo bus. Jadi tidak bisa menggunakan pembayaran dengan card lainnya," terang Irvan.
Meski Cuma Bayar Sampah, Penumpang Suroboyo Bus Dimanjakan Fasilitas Mewah dan Canggih ini
Nyelonong Lewat Perlintasan Kereta, Suzuki Carry Tak Berbentuk Terseret, Astaga Kondisi Pengemudi
Meski begiru Irvan mengaku tidak menutup kemungkinan, kedepan penumpang bisa membayar dengan alat pembayaran card merek lainnya.
"Nanti kalau bus sudah plat kuning, mungkin bisa membayar dengan card merek lain," akunya.