“Niat kami bukan menguasai, tapi mengelola bagaimana agar terjadi lestari. Yang terpenting wilayah kami tidak mengalami kerusakan,” tandasnya.
Kerusakan DAS Brastas akibat penambangan pasir mekanik sangat massif. Bahkan di wilayah Ngantru, kerusakan akibat penyedotan mengarah ke jalan utama Ngantru-Blitar. Jarak antara jalan dan tepian sungai tersisa sekitar 20 meter saja.
Dampak lainnya, pondasi Jembatan Ngujang juga terkikis. Akibatnya pondasi jembatan ini terlihat menggantung, tidak lagi terpendam dalam tanah. (Surya/David Yohanes)