Setelah Jusuf Kalla dan Prabowo, ada tokoh lain dengan latar belakang berbeda, seperti Gatot Nurmantyo (5,3 persen), Susi Pudjiastuti (4,8 persen), Mahfud MD (3,8 persen), Wiranto (3,2 persen).
Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono (3,1 persen), Sri Mulyani (2,8 persen), Tri Rismaharini (2,7 persen), Anies Baswedan (1,9 persen), dan tokoh lainnya (16,6 persen). Responden yang tidak menjawab 23,2 persen.
Survei tatap muka ini dilakukan kepada 1.200 responden secara periodik oleh Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018.
Populasi survei warga Indonesia berusia di atas 17 tahun.
Baca: Ingat Bule Cantik yang Nikahi Pria Asal Padang? 3 Tahun Berlalu, Nasibnya Sekarang Jadi Seperti Ini
Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi Indonesia dan jumlahnya ditentukan secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Baca: Ingat Lisa “Face Off” yang Alami KDRT? 14 Tahun Berlalu, Tak Disangka Nasibnya Sekarang Jadi Begini
Reaksi Risma
Nama Tri Rismaharini kembali dipertimbangkan dalam dunia perpolitikan.
Kali ini nama Risma muncul dalam bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam pemilu 2019.
Hasil survei Litbang Kompas, nama Wali Kota Surabaya tersebut muncul dalam sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo dan juga mendampingi Prabowo.
Dalam survei tersebut Risma memperoleh 2,7 persen suara sebagai Cawapres Joko Widodo di bawah nama Sri Mulyani.
Sedangkan jika disandingkan dengan Prabowo Risma mendapat angka 1,5 persen atau diurutan paling bawah.
Menanggapi hal tersebut Risma tidak mau ambil pusing.
"Aku jadi wali kota saja mumet," kata Risma, Rabu (25/4/2018)