Hendak Menyeberang, Pelajar MTs Lenyap Terseret Arus Sungai Brantas, Tim SAR Terus Sisir Tepian

Penulis: Didik Mashudi
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR Brimob Kediri menurunkan perahu karet untuk melakukan pencarian korban pelajar tenggelam, Senin (30/4/2018).

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Tim SAR Brimob Kediri menurunkan sebuah perahu karet untuk mencari jasad Imam Hartanto (15) yang hanyut di Sungai Brantas.

Namun hingga petang tim SAR masih belum menemukan jasad korban, Senin (30/4/2018).

Pencarian dilakukan dengan menyisir tepian Sungai Brantas mulai dari TKP korban tenggelam hingga radius sekitar 2 KM.

Tim SAR Brimob yang bolak balik menyisir masih belum menemukan jejak korban.

Iman Hartanto pelajar MTs Ar Rahmah kelas 9, Desa Purwotengah, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri tenggelam terseret arus deras Sungai Brantas saat hendak menyeberang. Dua rekannya berhasil selamat karena dapat berenang.

Namun korban yang tidak dapat berenang hanyut terseret arus deras sungai.

Ketiga pelajar ini nekat berenang untuk menyeberang Sungai Brantas karena perahu tambangan sedang tidak beroperasi akibat kandas.

Tidak ingin menunggu terlalu lama selanjutnya Imam warga Desa Tanjung Tani bersama dua rekannya Faris dan Suhud keduanya warga Desa Tanjung Tani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk nekat berenang.

Namun setelah sampai di tengah sungai, Imam yang tidak bisa berenang malah merangkul Suhud hingga kedua pelajar itu nyaris tenggelam.

Imam yang sempat berpegangan tubuh Suhud kemudian terlepas dan hanyut terbawa arus deras.

Mengetahui Imam hanyut, temannya Faris dan Suhud kemudian meminta pertolongan warga. Namun warga yang mengetahui peristiwa itu tidak berani menolongnya.

Selanjutnya Faris dan Suhud dalam kondisi masih shock kembali lagi ke sekolahnya MTs Ar Rahmad memberitahu gurunya. Peristiwa tenggelamnya Imam kemudian dilaporkan ke Polsek Papar.

Kapolsek Papar AKP Djufri menjelaskan untuk melakukan pencarian didatangkan tim SAR Brimob bersama dengan sebuah perahu karet.

Pencarian hari pertama ini masih belum membuahkan hasil bakal diteruskan besuk pagi.

"Mengingat sudah sore pencarian sementara dihentikan dilanjutkan besuk pagi," jelasnya.

Sementara Kades Purwotengah Sholihudin menjelaskan, siswa asal Nganjuk yang sekolah di MTs Ar Rahmah setiap hari biasa memanfaatkan perahu penyeberangan.

"Kebetulan tadi perahunya kandas sehingga anak-anak harus menunggu. Namun ketiga siswa rupaya tidak sabar sehingga nekat menyeberang Sungai Brantas," jelasnya.

Biasanya jika perahu tambangan mengalami masalah, siswa harus berjalan memutar melalui Jembatan Bendunggerak Waruturi, Gampengrejo. Jarak tempuhnya lebih jauh memutar sekitar 5 km. (Surya/Dim)

Berita Terkini