Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Besok, Selasa (1/5/2018) merupakan Hari Buruh, atau yang biasa disebut dengan May Day.
Perayaan Hari Buruh biasanya diwarnai dengan aksi para buruh turun ke jalan untuk meminta hak-hak yang menurut mereka masih belum terpenuhi.
Jelang Hari Buruh, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa, menyebut buruh dengan sebutan karyawan, agar sifatnya sama.
Baca: Masak Kue Serabi di Pasar Pacar Keling Surabaya, Khofifah Pandang Perlunya Perbaikan Infrastruktur
Menurutnya, komunikasi-komunikasi antara pemerintah, pengusaha dengan karyawan tidak hanya dibangun pada saat May Day saja, tapi juga di kesehariannya.
"Agar kita bisa menghitung upah hidup minimal terkait kebutuhan sosial karyawan," ujar Khofifah, Selasa (1/5/2018).
Mantan Menteri Sosial RI tersebut memandang jika semua itu harus dikomunikasikan agar berseiring dengan produktivitas yang bisa dihasilkan dari seluruh sektor yang ada.
"Kita harus melihat negara tetangga kita, Vietnam itu produktivitasnya sudah mulai ngejar, dan kita pertumbuhan ekonominya sudah mulai tertinggal dengan Vietnam," ungkapnya.
Baca: Beredar Slip Gaji Guru Dibayar Rp 35 Ribu Bikin Netizen Miris, Yakin Kamu Masih Gak Bersyukur?
Ketua Umum Muslimat NU itu mengatakan, tentu semua harus berhitung secara nasional, regional, dan global, jadi apa yang ingin diberikan kepada karyawan itu berseiring dengan produktivitas yang ditingkatkan, berseiring dengan daya saing.
"Kita tidak bisa meninggalkan kalimat daya saing, hari ini kalau kita tidak punya daya saing yang terjadi adalah capital flight, dan itu sudah terjadi," imbuhnya.
Ia menambahkan perlu adanya duduk bersama, agar bisa menghitung semua komponen itu, sehingga antara UMK, standar hidup minimum di daerah itu, serta meningkatkan produktifitas di luar ring 1.
Baca: Mulai Jatim Sejahtera hingga Harmoni, Nawa Bhakti Satya Resmi Diluncurkan, Berikut Uraian Programnya
Yuk follow Instagram TribunJatim.com