"Iritasi biasa pada mata. Pelaku menuduh korban telah menyantet," ungkap Zainal kepada Surya, Selasa (7/5/2018).
Kasubbag Humas Polres Bangkalan AKP Bidarudin menambahkan, penganiayaan itu terjadi ketika korban baru saja turun dari masjid.
Pelaku sengaja menunggu tak jauh dari lokasi.
"Tanpa banyak bicara, pelaku langsung memghampiri dan membacok ke arah atas pinggul kanan korban," imbuh Bidarudin.
Baca: Mariyam Bertahan Jadi Satu-satunya Pengusaha Parut Kelapa di Tulungagung
Baca: Pengakuan Polwan yang Disuruh Nyamar Jadi PSK, dari Berpakaian Seksi hingga Masuk Kamar, Lalu . . .
Kaget mendapat serangan, korban berlari kembali masuk masjid dengan pinggul berlumuran darah. Upaya pelaku untuk mengejar korban dihentikan sejumlah warga.
"Seorang warga meminta pelaku menyerahkan celurit. Pelaku menuruti dan kabur meninggalkan lokasi," jelasnya.
Menjelang dini hari, polisi mendapatkan pelaku bersembunyi di salah seorang keluarganya, Desa Sanggrah Agung. Tanpa perlawanan, ia digelandang ke Mapolsek Socah.
"Kami akan membawa pelaku ke RS menur untuk memeriksakan kejiwaannya," pungkas Bidarudin.
Baca: Mampu Lihat Kejadian Aneh, Gadis Indigo Ini Ketakutan Saat Membaca Kondisi Indonesia Tahun 2019
(Surya/Ahmad Faisol)