TRIBUNJATIM, SITUBONDO - Empat orang bocah dI Situbondo, terlibat aksi pencurian di sejumlah tempat di wilayah Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo.
Mereka adalah M (15), KH (13), SF ( 14) dan B ( 15). Semuanya masih tercatat sebagai pelajar SMP.
Selama menjalankan aksinya, komplotan pencuri dari kalangan pelajar ini berhasil menggondol uang hingga ratusan juta rupiah.
Dalam menjalankan aksinya, mereka beraksi layaknya sindikat pencuri profesional dengan membagi peran masing-masing.
Selain ada yang masuk, para bocah ini ada yang bertugas menjaga dan mengawasi di luar sasaran yang akan di curi.
Namun, petualangan komplotan bocah pencuri ini terhenti, setelah aksinya saat akan mencuri kepergok oleh warga.
Saat itu, mereka akan menjarah sebuah toko di Desa Buduan, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo.
Tapi belum sempat baraksi, merek sudah ditangkap warga.
Keempat bocah SMP ini lalu diserahkan ke Mapolsek Suboh. Namun karena pelakunya dibawah umur, oleh pihak Poksek mereka dilimpahkan ke PPA Polres Situbondo.
Pantauan Surya, pada saat akan menjalani pemeriksaan di Mapolres Situbondo, para bocah kriminil tersebut sedang duduk menunggu panggilan penyidik PPA.
Seorang pelaku mengaku dirinya tidak ikut mencuri, melainkan hanya disuruh menunggu di luar.
"Saya tidak ikut Pak, saya diajak dan menunggu di luar," ujarnya.
Sementara itu, seorang ibu kandung pelajar SMP pelaku pencurian mengatakan, sebelum tertangkap, kepada dirinya anaknya berpamitan untuk melihat hiburan malam.
"Saya taunya anak saya diamankan polisi setelah diberitahu tetangga. Ya saya tidak menyangka karena pamitnya mau nonton THR," ucap wanita ini, saat mendampingi anaknya di Mapolres Situbondo.
Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Masykur membenarkan penangkapan bocah yang pelaku pencurian tersebut.
"Para pelaku ini melakukan pencurian secara bersama sama di 10 TKP di wilayah Suboh," ujarnya.
Dari hasil aksinya tersebut, komplotan pencuri cilik ini diduga telah menggondol uang hingga ratusan juta.
Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan sembari menunggu petugas dari BAPAS Jember.
"Kita belum bisa menyidik maksimal karena masih menunggu BAPAS," katanya.
Meski demikian, yang utama dalam kasus ini, mengusut tuntas siapa otak pelaku pencurian yang melibatkan para bocah di bawah umur tersebut.
"Nama otak pelaku sudah kita ketahui dan sekarang masih dalam pengejaran," tegas Masykur. ( Surya/Izi Hartono)