Menolak Lupa! Inilah Tragedi Trisakti yang Tewaskan 4 Mahasiswa 20 Tahun Lalu

Penulis: Ani Susanti
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Civitas Akademika Universitas Trisakti memperingati 17 tahun tragedi 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (12/5/2015).

TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa 12 Mei 1998 adalah peristiwa yang mengguncang Indonesia.

Tepat 20 tahun lalu, tragedi Trisakti terjadi.

Dilansir dari TribunWow, Selasa (12/5/2018), 20 tahun lalu, terjadi insiden penembakan mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta.

Insiden penembakan tak hanya menjadi catatan sejarah universitas swasta tersebut, namun juga merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia.

Baca: 7 Fakta Ngerinya Lapas Nusakambangan, Rumah Baru 145 Tahanan Mako Brimob, No 6 ‘Saksi’ Kematian

4 Mahasiswa Tewas Tertembak

Penembakan ini menewaskan empat mahasiswa dan melukai sembilan mahasiswa lainnya yang merupakan awal kebangkitan reformasi dan pemicu yang menjatuhkan rezim pemerintahan Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun.

Sasaran penembakan ini dilakukan terhadap mahasiswa yang demonstrasi menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.

Empat korban yang tewas tersebut adalah, Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998), dan Hendriawan Sie (1976-1998).

Baca: Ingin Tahu Dahsyatnya Pertempuran 10 November di Surabaya? Yuk Saksikan Teatrikal ‘Teritori Suci’

Mereka tewas seketika usai tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di bagian vital seperti kepala, tenggorokan dan dada.

Hal yang melatar belakangi aksi demo ini adalah, keadaan ekonomi Indonesia yang mulai goyah pada awal tahun 1998.

Kronologi Kejadian

Aksi demo ini dilakukan besar-besaran di Gedung DPR/MPR.

Para mahasiswa Universitas Trisakti melakukakn aksi damai dari Kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara sekitar pukul 12.30 WIB.

Baca: Bareng Lucinta Luna di Karma ANTV, Reaksi Tak Biasa Roy Kiyoshi Bikin Syok Netizen, Lihat Tangannya

Namun aksi mereka harus dihambat oleh blokade dari Polri dan militer yang kemudian datang.

Beberapa mahasiswa yang ada mencoba bernegoisasi dengan pihak Polri.

Halaman
123

Berita Terkini